Entitas PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) Lakukan Pengeboran Sumur Panas Bumi Di Malut

Hila Bame

Wednesday, 22-10-2025 | 09:55 am

MDN
Ilustrasi (ist)

 

JAKARTA, INAKORAN

Tanpa riuh dan riak ditambah kesadaran masyarakat Maluku Utara bahwa suatu waktu energi fosil akan habis jika dipakai terus menerus tanpa inovasi signifikan berujung kemelaratan bagi generasi selanjutnya. 

Masyarakat dan Pemangku kepentingan Maluku Utara, menyadari dan secara cerdas menerima kedatangan investor swasta untuk menggali sumber energi terbarukan untuk pembangunan, menggerakkan ekonomi lokal, peningkatan APBD dan, kesejahteraan bersama tentu menjadi tujuan pengerjaan projek. 

Maluku Utara diprediksi menjadi salah satu kawasan dengan pertumbuhan ekonomi tinggi ketika banyak pengusaha nasinonal menanamkan uang mereka di daerah ini. Tapi lagi lagi kecerdasan pemangku kepentingan dan masyarakat setempat berani keluar dari egocentris dangkal, bersama sama menerima bahwa sumber energi fosil akan habis pada waktunya dan energi baru menjadi sumber energi masa depan yang bersih. 

 Entitas PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mulai melakukan pengeboran sumur eksplorasi (tajak sumur) di wilayah Hamiding, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara.

CEO Barito Renewables, Hendra Soetjipto Tan mengatakan potensi sumber daya panas bumi di wilayah tersebut diperkirakan mencapai 275–550 MW, menjadikannya salah satu kawasan eksplorasi panas bumi paling prospektif di kawasan timur Indonesia.

“Pengeboran sumur eksplorasi pertama ini menjadi langkah awal untuk membuktikan keberadaan reservoir panas bumi yang dapat dikembangkan menjadi listrik di unit pembangkitan,” kata Hendra dalam keterangan resmi, Senin (20/10/2025).

BACA: 

Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) Tuntaskan Akuisisi PT Guna Darma di Malut

 

Pada tahap awal, proyek ini menargetkan pembangunan kapasitas pembangkitan sebesar 50 MW dari total potensi 300 MW kapasitas terpasang, yang diharapkan juga mendukung bauran energi nasional dan transisi menuju energi bersih.

Proses pengeboran akan menggunakan Drilling Rig 253 dengan kapasitas 1.500 HP, yang dirancang untuk menembus formasi geologi kompleks dan mencapai reservoir panas bumi pada kedalaman yang ditentukan. Hendra mengklaim seluruh kegiatan pengeboran dilakukan dengan standar keselamatan tinggi, memperhatikan aspek lingkungan, serta melibatkan pemberdayaan masyarakat lokal di sekitar area proyek.

 

Sebelumnya BREn juga telah menyelesaikan proyek retrofit pada unit 4,5, dan 6 PLTP Salak yang memakan nilai investasi US$22,5 juta ini berhasil melampaui ekspektasi kapasitas awal yang sebesar 7,2 ME.

Penyelesaian proyek retrofit di unit pembangkit Salak menambah kapasitas terpasang Star Energy Geothermal menjadi 910,3 megawatt (MW). Di luar panas bumi, Barito Renewables juga memiliki lini usaha energi angin melalui Barito Wind yang mengoperasikan PLTB Sidrap 1 di Sulawesi dengan kapasitas 78,75 MW, setelah akuisisi pada tahun lalu.

BREN sendiri memiliki rencana untuk mengembangkan unit baru sekaligus menambah kapasitas PLTP lebih dari 100 megawatt dalam beberapa tahun ke depan. Perseroan sebelumnya telah menyiapkan investasi senilai US$365 juta guna mendukung rencana tersebut.

 

TAG#CUAN, #PTRO, #BREN, #CDIA, #CLEO

211148374

KOMENTAR