Ilmuwan Jepang dan AS Memenangkan Hadiah Ig Nobel Untuk Studi Tentang Pernapasan Anal

Binsar

Friday, 13-09-2024 | 10:03 am

MDN
Dokter gigi anak Shigeru Watanabe, kiri, memberikan pidato setelah menerima penghargaan Ig Nobel di Universitas Harvard di Boston pada September 2018. 12. Ketiga putranya, di sebelah kanan, termasuk di antara subjek penelitiannya tentang air liur [ist]

 

Jakarta, Inakoran

Sebanyak 11 ilmuwan asal Jepang dan Amerika Serikat memenangkan hadiah Ig Nobel fisiologi, yang diumumkan Kamis (12/9). Penelitian mereka didoorng fakta bahwa banyak mamalia dapat bernapas dengan usus mereka melalui anus.

Peneltian tersebut dipimpin Takanori Takebe, seorang profesor di Universitas Kedokteran dan Gigi Tokyo. Dalam sambutan saat penerimaan hadiah itu, ia mengatakan bahwa suatu hari nanti hasil penelitian itu dapat membantu mengobati orang-orang yang menderita masalah pernapasan.

Penyelenggara Ig Nobel mengatakan penghargaan tersebut ditujukan untuk penelitian yang "membuat orang tertawa dan kemudian membuat mereka berpikir."

Melansir Kyodonews, para peneliti pertama kali memperhatikan ikan loaches yang dapat bernapas melalui ususnya di lingkungan rendah oksigen seperti di lumpur. Melalui percobaan yang dilakukan pada tikus dan babi yang mengidap penyakit pernapasan, mereka menemukan bahwa pemberian cairan kaya oksigen ke dalam rektum membantu meringankan gejala, dan hasil ini mendukung hipotesis mereka bahwa usus dapat menukar oksigen.

 

 

Tim tersebut mempublikasikan penelitian tersebut di jurnal Med pada tahun 2021.

Takebe, 37, mengatakan kepada Kyodo News, “Secara alami, paru-paru beberapa orang tidak berfungsi dengan baik, terutama ketika mereka baru lahir, dan saya berharap penelitian ini akan berkembang menjadi metode pengobatan yang efektif bagi mereka yang mengalami kesulitan dalam menerima pernapasan buatan.”

Hadiahnya diselenggarakan oleh majalah humor sains "Annals of Improbable Research".

Setelah empat tahun upacara tahunan diadakan secara online karena pandemi COVID-19, acara tersebut kembali diadakan di Massachusetts Institute of Technology.

Selama 18 tahun berturut-turut, seorang warga negara Jepang telah memenangkan hadiah Ig Nobel.

KOMENTAR