Ilmuwan Jepang Sukses Memproduksi Sel Secara Massal Untuk Sperma dan Sel Telur Menggunakan iPS Manusia

Binsar

Tuesday, 21-05-2024 | 09:39 am

MDN
Profesor Universitas Kyoto, Michinori Saito (kanan) dan ilmuwan lainnya memberikan penjelasan kepada pers di Kyoto pada 17 Mei 2024, tentang keberhasilan mereka dalam menghasilkan sel secara massal yang mampu berubah menjadi sperma atau sel telur dengan m

Jakarta, Inakoran

Sebuah tim peneliti di Universitas Kyoto, Jepang bagian barat telah berhasil menghasilkan sel secara massal yang mampu berubah menjadi sperma atau sel telur dengan menggunakan sel berpotensi majemuk yang diinduksi manusia. Pencapaian ini diharapkan dapat meningkatkan penelitian di bidang pengobatan reproduksi.

Dilansir dari Kyodo News, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal sains Inggris Nature edisi online pada hari Senin itu, memperkuat jumlah sel benih primitif pria dan wanita lebih dari 10 miliar kali lipat dari tahap kultur awal mereka. Mendapatkan sel manusia pada tahap perkembangan paling awal merupakan tantangan teknologi.

“(Temuan ini) akan mempercepat laju penelitian,” kata Michinori Saito, seorang profesor di Universitas Kyoto, mengutip Kyodo News. Saito merupakan salah satu anggota tim peneliti. Ia mencatat bahwa timnya masih perlu mengatasi rintangan di beberapa bidang untuk mencapai tujuan tersebut. 

 

 

Para ilmuwan berharap temuan mereka pada akhirnya akan mengarah pada produksi telur dan sperma yang dihasilkan dari sel germinal primordial melalui pro-spermatogonia dan oogonia.

Tim itu juga telah mengembangkan skema untuk menghasilkan sel reproduksi dengan menggunakan sel somatik tikus dan membiakkan oogonia, namun dianggap tidak efisien.

Kali ini, tim berhasil mengembangkan oogonia dan pro-spermatogonia dalam dua bulan dengan menggunakan sel mirip sel germinal primordial dan menambahkan sinyal protein morfogenetik tulang.

Selama periode kultur sekitar empat bulan, jumlah sel meningkat 10 miliar kali lipat, dan proses pembentukannya relatif sederhana, kata para peneliti.

 

 

Ketika sel germinal membelah, mereka menjalani proses yang disebut pemrograman ulang epigenetik, yang mengatur ulang ingatan epigenetik orang tua dan mengarah pada pembentukan pro-spermatogonia atau oogonia yang berkembang biak.

Menurut tim ini, menciptakan kembali pemrograman ulang epigenetik pada manusia di laboratorium, masih merupakan tantangan mendasar. Tim juga memberikan wawasan tentang proses ini dengan menghasilkan sel pro-spermatogonia dan oogonia yang melimpah, menjelaskan kerangka pemrograman ulang epigenetik pada manusia.

KOMENTAR