Indonesia Diminta Hati-hati dengan Proposal China Terkait Misinya di Laut China Selatan

Sifi Masdi

Sunday, 30-08-2020 | 00:29 am

MDN
Ilustrasi Laut China Selatan [ist]

 

Jakarta, Indonesia

Indonesia diminta untuk hati-hati dengan proposal China terkait visi negara tersebut  tentang Laut China Selatan. Proposal itu merupakan upaya China untuk menjerat Indonesia masuk dalam konflik.

Hal itu ditu diungkapkan peneliti senior di Center for Sustainable Ocean Policy di Fakultas Hukum Universitas Indonesia Aristyo Rizka Darmawan, dalam artikelnya yang dimuat The Interpreter.

 

Seperti diketahui, China telah mengajukan beberapa proposal pembangunan bersama di Laut China Selatan sejak 2017, kepada Filipina, Vietnam, dan Indonesia.

Dalam proposal tersebut China mengusulkan untuk membentuk Spartly Resource Management Authority (SRMA), dengan keanggotaan tidak hanya dari negara-negara penggugat yang bersengketa, yaitu Brunei, China, Malaysia, Vietnam, dan Filipina, tetapi juga Indonesia.

 

Kekhawatiran itu berasal dari artikel yang pernah ditulis oleh Huaigao Qi dari Universitas Fudan. Artikel tersebut telah diterbitkan tahun lalu di Journal Contemporary East Asian Studies.

Dalam artikel yang ditulis oleh Huaigao disebutkan, tujuan China adalah memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan wilayah yang damai dan stabil, serta mengembangkan hubungan baik dengan negara-negara pesisir lainnya dan mengurangi persaingan China-Amerika Serikat (AS) di wilayah yang disengketakan.

Menurutnya bekerja sama dengan China sama saja dengan memvalidasi klaim Laut China Selatan, sebuah langkah yang akan sepenuhnya bertentangan dengan kepentingan Indonesia.

"Penerbitan serangkaian catatan diplomatik antara kedua negara baru-baru ini membuat jelas Indonesia harus waspada terhadap niat China. Indonesia tidak boleh melibatkan proposal apa pun dari Beijing terkait dengan pembangunan bersama di Laut China Selatan," jelas Aristyo dalam artikelnya.


 

KOMENTAR