Kain Tenun Mekongga, Warisan Leluhur Suku Mekongga
Kolaka, Inako
Busana adat berupa kain tenun Mekongga merupakaj salah satu warisan budaya leluhur Suku Tolaki Mekongga atau Suku Mekongga di Kolaka, Sulawesi Tenggara. Kolaka dikenal memiliki pakaian adat khas yang berbeda dari pakaian rakyat biasa.
Busana pakaian adat bagi kasta Anakia misalnya. Pakaian adat jenis ini memiliki kekhasan warna yang tajam, seperti warna merah tua, kuning keemasan, coklat, biru, hitam dan ungu, tetapi rakyat biasa memiliki warna busana kurang tajam seperti kuning muda atau putih.
Sementara itu, pakaian adat suku Mekongga biasanya menggambarkan motif-motif tumbuhan flora, dan motif binatang.
Asal muasal busana adat tradisional suku ini berawal mengenal pakain terbuat dari kulit kayu yang disebut dengan istilah kinawo yang menggunakan peralatan tradisional berupa watu ike, bahannya dari kulit kayu.
Sekitar abad ke 13 Suku Mekongga telah mengadopsi berkembangnya pakaian tradisional ini, lalu berkembang seiringan waktunya hingga pemerintahan Lakidende yang menjabati sebagai Sangia Ngginoburu, yang secara khusus mendatangkan seseorang yang memiliki keterampilan menenun pakaian.
Ketika zaman Jepang pakain orang Tolaki sebagain menggunakan karoro yaitu pakain yang terbuat dari karung goni. Terdapat berbagai macam jenis pakaian bagi masyarakat suku Mekongga yang memiliki kesamaan terhadap Suku Tolaki Konawe.
Berdasarkan status pemakainya yaitu ada baju untuk bangsawan suku Mekongga sebagai bangsawan anakia berupa baju Mokole atau raja, baju pejabat siwole mbatohu, baju golongan menengah berupa baju to'ono motuo, baju perang, dan baju untuk upacara. Selain itu terdapat jenis pakaian untuk upacara ritual tertentu maupun upacara perkawinan.
TAG#Pakaian adat, #Suku Mekongga, #Sultra
188642030
KOMENTAR