Kantongi Medali Emas Olimpiade Paris, Imane Khelif Siap Pindah ke Tinju Profesional

Jakarta, Inakoran

Petinju Aljazair Imane Khelif sudah mencari tantangan baru hanya beberapa bulan setelah memenangkan medali emas di divisi kelas welter di Olimpiade Paris.

Khelif menjadi sorotan bahkan sebelum kompetisi dimulai, karena Asosiasi Tinju Internasional (IBA) sebelumnya menganggapnya tidak memenuhi syarat untuk berkompetisi di Kejuaraan Dunia tahun lalu setelah gagal dalam tes kelayakan gender organisasi tersebut.

Tidak ada studi khusus yang pernah dipresentasikan, dan IOC mengizinkannya untuk berpartisipasi. Namun, beberapa tim nasional yang mengetahui kasusnya menyatakan ketidaksetujuannya dengan keputusan tersebut.

Kontroversi meningkat ketika petinju Italia Angela Carini keluar dari pertandingan putaran pertama melawan Khelif hanya dalam waktu 46 detik. Carini menolak berjabat tangan dengan Khelif, dengan alasan bahwa itu adalah persaingan tidak sehat karena dugaan keunggulan fisik saingannya.

Terlepas dari kontroversi tersebut, petinju berusia 25 tahun ini mengamankan medali emas pertama negaranya di tinju wanita setelah menang mutlak 5-0 melawan Yang Liu di kategori 66 kg.

Situasi tersebut juga berujung pada pengaduan resmi Khelif terhadap J.K. Rowling dan Elon Musk atas tuduhan "penindasan siber". Khelif secara khusus menyebut Musk sebagai "salah satu orang pertama yang menyerang saya dalam kampanye kebencian ini," ungkapnya dalam sebuah wawancara, mrngutip Marca.

Khelif Bersiap Pindah ke Tinju Profesional

Selain mempersiapkan film dokumenter, Khelif menyampaikan pengumuman besar kemarin saat konferensi pers.

“Saya akan segera memasuki dunia tinju profesional,” kata Khelif. "Saya mendapat banyak tawaran. Saat ini, saya belum memutuskan ke mana saya akan terjun ke dunia profesional, tapi saya akan mengambil langkah itu segera. Kami warga Aljazair ingin melihat bagaimana kami tampil di kancah profesional," tandasnya.

Saat ini, pesaing teratas dalam kategori dia adalah petinju Amerika Jessika McCaskill, seorang tokoh terkemuka dalam tinju wanita, yang kini menjadi saingan potensial Khelif di masa depan saat ia memulai karir profesionalnya.