Kasus ODP Covid-19 Bertambah, Ganjar: Jaga Pola Hidup Sehat Dan Tingkatkan Edukasi Masyarakat

Shanty

Sunday, 22-03-2020 | 22:12 pm

MDN
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. (foto: Humas Pemprov Jateng).

Semarang, Inako

 

Dalam beberapa hari terakhir, terjadi lonjakan yang cukup signifikan pada jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19. 

Berdasarkan data yang dilansir dari corona.jatengprov.go.id pada Minggu (22/3/2020) pukul 18.44 WIB, tercatat ada 2.416 orang berstatus ODP. Sedangkan pada Sabtu (21/3/2020) pukul 16.15 tercatat ada 2.391 orang berstatus ODP. Itu berarti kurang dari 24 jam telah terjadi kenaikan sebanyak 25 orang.

Menurut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, itu lantaran intensitas penelusuran yang dilakukan jajarannya, serta banyaknya masyarakat yang pro aktif memeriksakan diri. 

"Jadi tidak usah takut untuk periksa. Kita menyiapkan skenario, jika positif langsung kita rujuk ke RS. Sebanyak 58 RS kita siapkan, ditambah rumah swasta yang siap membantu. Kita juga bisa meminjam provinsi lain jika kekurangan tenaga medis," kata Ganjar.

Ganjar memaparkan, warga berstatus ODP tersebar di beberapa kabupaten dan kota, namun yang terbanyak di Kota Semarang (606 ODP) dan Kabupaten Temanggung (414 ODP).

Status ODP bisa meningkat menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) apabila yang bersangkutan menunjukkan tanda-tanda terinfeksi Covid-19. Saat ini terdapat 204 PDP yang tengah dirawat di sejumlah RS.

Meski demikian, Ganjar berharap masyarakat benar-benar menerapkan pola hidup sehat, dan olahraga teratur, konsumsi makanan bergizi hingga istirahat yang cukup. Harapannya, penguatan daya tahan tubuh dapat membantu mencegah tubuh terinfeksi Covid-19.

"Makanya kepada bupati dan walikota, saya mengatakan ini saatnya kita bergerak masif dengan menggerakkan tokoh agama, tokoh masyarakat sampai hansip dan lainnya untuk memberi pembelajaran kepada masyarakat," ujarnya.

Hingga Minggu (22/3/2020) pukul 18.44 jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Tengah kembali bertambah menjadi 15 orang. 12 dirawat dan 3 meninggal dunia.

12 kasus dirawat Covid-19, antara lain adalah  4 di RS Dr. Moewardi Solo, 4 di RS Dr. Kariadi Semarang, 1 di RS Tidar Magelang, 1 di Rumah Sakit Wongso Negoro Semarang, 1 di RSUD Kraton Pekalongan, 1 di RS Margono Purwokerto.

3 kasus meninggal Covid-19, antara lain adalah 2 di RS Dr. Moewardi Solo, 1 di RS Dr. Kariadi Semarang

Menyikapi penambahan pasien ini, Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan 58 rumah sakit yang telah ditetapkan sebagi rujukan. RS tersebut terus menggunakan protokol kesehatan secara cepat setiap ada pasien yang ditetapkan positif Covid-19. 

"Kita memantau secara intens dan juga dilapori bupati dan walikota setempat. Mereka cukup serius. Sehingga kita bisa mengupdate terus dan memudahkan kita untuk menyiapkan langkah-langkah berikutnya," ungkap Ganjar. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto mengatakan, dua pasien positif tersebut telah dirawat beberapa hari di RS Margono dan RS Kraton. Dari hasil tracking yang dilakukan, kedua pasien tersebut tidak ada riwayat perjalanan dari luar negeri. 

"Hanya saja yang Pekalongan ada keluarganya yang punya riwayat perjalanan luar negeri. Kedua pasien itu berjenis kelamin lelaki dewasa" pungkas Yulianto.

 

KOMENTAR