KH. Marsudi Syuhud: Pertemuan MUI dan Calon Panglima TNI Upaya Jaga Keutuhan NKRI
Jakarta, Inako
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Marsudi Syuhud mengatakan bahwa pertemuan antara MUI dengan calon panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margano merupakan salah satu upaya untuk menjaga bangsa ini tetap utuh dan kuat.
Hal ini ditegaskan KH. Marsudi Syuhud dalam acara serah terima buku saku doa khusus bagi TNI Angkatan Laut di kantor MUI, Jakarta, Rabu (14/12/2022).
Dalam sambutan itu ia menyebutkan tiga faktor penting yang akan membuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap kuat dan utuh.
Pertama, integrasi wilayah. Ia melihat integrasi wilayah terjaga karena peran penting dari TNI, baik AD, AL, maupun AU.
“Kita tidak akan pernah ragu dengan peran TNI AD, AL, dan AU dalam menjaga wilayah NKRI,” tegas KH. Marsudi Syuhud dalam sambutannya.
Kedua, harus ada integrasi antara yang memimpin dengan yang dipimpin, sehingga tidak ada gap.
Ketiga, integrasi nilai. Integrasi nilai adalah upaya untuk menjawab pertanyaan yaitu apakah orang bernegara dan berbangsa sesuai dengan ajaran agamanya atau tidak. Karena itu, setiap orang dituntut untuk menjawab pertanyaan ini.
“Integrasi nilai berusaha menjawab satu pertanyaan saja. Pertanyaan adalah apakah saya bernegara dan berbangsa sudah sesuai dengan ajaran agama saya. Nah ini yang harus dijawab. Kaum milinel akan terus bertanya. Kita telah mengambil keputusan menjadi NKRI dengan dasar negaranya adalah Pancasila. Dan itu adalah pilihan kita dan oleh karena itu pilihan tersebut harus dijaga. Salah satu upaya untuk menjaga keutuhan NKRI adalah MUI bekerja dengan TNI Angkatan Laut,” tambah Marsudi.
Kemudian ditempat yang sama, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan bahwa dalam tugas menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI prajurit TNI harus berinteraksi dengan komponen bangsa lain, antara lain dengan Majelis Ulama Indonesia. Ia mengakui dalam doa di kapal dan ceramah lainnya, MUI dan para ulama selalu diundang.
Calon Panglima TNI itu menambahkan, di Angkatan Laut ada Kepala Dinas Pembinaan Mental Angkatan Laut. Pembinaan mental sangat penting, karena itu perlu ada bimbingan mental dalam menjalankan tugasnya.
“Agar dapat melakukan tugas dengan mantap maka perlu ada pegangan yang kuat berdasarkan ajaran agama masing-masing. Karena di AL mayoritas beragama Islam, maka pihaknya berkepentingan untuk bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia terutama dalam penyusunan buku Doa Saku Khusus bagi TNI Angkatan Laut,” tegas Laksamana Yudo Margono.
KOMENTAR