Kisah Inspiratif Anak Buah Bill Gates yang Jadi Kaya Raya

Sifi Masdi

Tuesday, 11-02-2020 | 14:02 pm

MDN
Mantan CEO Microsoft Steve Ballmer [kiri) dan Bill Gates [ist]

Jakarta, Inako

Kedekatan dengan orang raya seperti Bill Gates memang sebuah keberuntungan. Tetapi belum tentu kedekatan tersebut menjamin akan membuat seseorang menjadi kaya seperti Bill Gates, minimal pendapatannya tidak jomplang dengan  pria terkaya di dunia itu selama beberapa dekade. 

Steve Ballmer mungkin sedikit dari banyak orang yang memiliki keberuntungan dekat dengan Bill sejak tamat dari kuliahnya. Steve merupakan salah satu anak buah Bill Gates. Menariknya ia menjadi salah satu orang terkaya di dunia saat ini dengan cara mengumpulkan kekayaan ketika menjadi anak buah Bill Gates.

Simak video InaTv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia sejahtera.

 

Bila melihat rekam jejak Steve Ballmer di bangku kuliah memang  mencengangkan. Pria ini merupakan orang yang cerdas. Hal itu dibuktikan dengan gelar magna cum laude dari Harvard yang dia peroleh. Setelah lulus, dia mendapatkan pekerjaan sebagai asisten manajer produk di Proctor and Gamble. Setelah bekerja di sana selama dua tahun, Steve menempuh pendidikan ke Stanford Graduate School of Business untuk mendapatkan gelar MBA. Tetapi kurang dari satu tahun, Steve memutuskan bergabung ke Microsoft.

"Saya mulai sebagai asisten presiden. Saya adalah asisten Bill, pada dasarnya: kepala juru masak dan mesin cuci botol, "kata Ballmer dalam sebuah wawancara.

Saat bergabung dengan Bill Gates,  Steve disodor gaji pokok sebesar US$ 50.000. Jika dihitung dengan kurs saat ini yaitu Rp 14.000/US$ maka setara Rp 700 juta. Ini tergolong gaji yang cukup besar pada zaman itu dan biasanya hanya diterima para eksekutif. Padahal posisi Steve hanya sebagai asisten saja.  Gaji yang diterima Steve belum termasuk ekuitas 5 hingga 10% di perusahaan dan 10% dari pertumbuhan laba yang dia hasilkan.

Dengan posisi yang dijabatnya, Steve mengajari Gates cara merekrut banyak orang yang benar-benar baik untuk menciptakan organisasi dan tim.

Pertanyaan adalah apa kontribusi Steve terhadap Microsof sehingga diganjari gaji yang sangat fantastis? Bila menelusuri ke belakang perjalanan Microsoft, maka segera dilihat bagaimana peran krusial Steve dalam membesarkan Microsof sehingga menjadi perusahaan teknologi kelas wahid di dunia.

Seperti diketahui, pada 1980, Steve memainkan peran penting dalam negosiasi perusahaan dengan IBM, perusahaan yang memelopori teknologi komputasi untuk bisnis dan pemerintah. IBM telah mendekati Microsoft untuk mendapatkan bantuan dalam menyediakan komputer bagi orang-orang biasa. Dengan kemampuan negosiasi yang mumpuni, Steve berhasil mencapai kesepakatan besar dengan IBM untuk membuat perusahaan menjalankan perangkat lunak Microsoft di komputernya.

Melihat kontribusi yang luar biasa untuk kemajuan perusahaan, pada tahun 2000, Gates menyerahkan posisi CEO kepada Steve,  yang kemudian memimpin perusahaan melalui sejumlah momen yang menantang, termasuk meledaknya gelembung dot-com dan pertempuran hukum anti-trust yang terkenal.

Steve juga membantu Microsoft tumbuh dengan meluncurkan Xbox, mengakuisisi Skype, dan membangun bisnis perusahaan senilai US$ 20 miliar.

Steve menjadi CEO Micosoft selama 15 tahun dan mundur pada tahun 2014. Namun dia memegang 4% sahamnya di perusahaan, yang menyumbang banyak kekayaannya dan menjadikannya individu terbesar perusahaan. Saat ini menjadi salah satu pria terkaya di Amerika, dengan kekayaan bersih diperkirakan US$ 40,7 miliar atau setara Rp 569,8 triliun.

 

KOMENTAR