Kunjungan Wisata Emir Qatar Dan Rombongan Di Maumere Perkokoh Posisi Flores Sebagai Destinasi Terbuka Tanpa Syarat Khusus

Hila Bame

Monday, 10-06-2019 | 16:31 pm

MDN
Petrus Selestinus S.H (foton Inakoran.com)

Oleh : PETRUS SELESTINUS, Pengamat Masalah Hukum dan Budaya NTT

Jakarta, Inako

Kunjungan Emir Qatar Syaikh Tamim Bin Hamad Al-Thani dan Rombongannya, sebagai wisatawan ke Flores, khususnya ke Maumere, akan semakin memperkokoh posisi Pulau Flores sebagai Kawasan Strategis bahkan Super Strategis Pariwisata, karena memiliki potensi dan pengaruh penting dalam aspek pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup dan pertahanan keamanan.


Pink Beach  Flores siap menjamu para wisatawan mancanegara
 

Kunjungan ini juga sekaligus memperkuat alasan penolakan masyarakat NTT terhadap program Wisata Halal dari Kementerian Pariwisata yang pada beberapa waktu lalu hendak diterapkan oleh BOP Labuan Bajo Flores namun mendapat resistensi dari masyarakat NTT, karena dinilai bertentangan dengan konstitusi.

Kunjungan Emir Qatar dan Rombongannya ke Maumere dan beberapa tempat lain di Flores dan Alor NTT, diharapkan dapat mengakhiri perdebatan panjang soal perlu tidaknya Wisata Halal diterapkan Kementerian Pariwisata di Flores khsusnya Kawasan Wisata di bawah Badan Otorita Pariwisata/BOP Labuan Bajo Flores yang beberapa waktu yang lalu sempat jadi polemik menghebohkan dunia Pariwisata NTT.

Faktanya wisatawan sekelas Emir Qatar dan Rombongan tidak mempertanyakan apakah di Flores ada program Wisata Halal atau tidak, begitu juga masyarakat lokal, Maumere, Flores-pun tidak memberi syarat apapun tamasuk apakah Emir Qatar dan Rombongan harus diterima dan diberlakukan Hukum Adat Budaya Maumere atau tidak.

Ini semua karena kedatangan Emir Qatar Syaikh Tamim Bin Hamad Al-Thani dan Rombongan betul-betul murni sebagai rekreasi dan sudah paham dengan hukum positf Negara Indonesia, sehingga Emir Qatar dan Rombongan bisa langsung menuju ke obyek wisata "Teluk Maumere" untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi atau untuk mempelajari dan menikmati keunikan daya tarik wisata yaitu keindahan alam Taman Laut, Teluk Maumere sebagai tempat menyelam terpopuler dan beberapa tempat lain di NTT.

Emir Qatar dan Rombongannya sudah tahu bahwa sebagai wisatawan, mereka terikat kepada hukum Indonesia yang mewajibkan setiap Wisatawan menjaga dan menghormati norma agama, adat istiadat, budaya, dan nilai-nilai yang hidup dalam "masyarakat setempat". 

Kunjungan Wisata Emir Qatar, harus menjadi pelajaran bagi semua pihak terutama Kementerian Pariwisata bahwa tidak semua destinasi wisata dengan status super prioritas dapat diterapkan program Wisata Halal.

Hukum positif kita khususnya UU Kepariwisataan dengan tegas menyatakan bawa "Kepariwisataan diselenggarakan dengan prinsip menjunjung tinggi norma agama dan nilai budaya sebagai pengejawantahan dari konsep hidup dalam kesimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, hubungan antara manusia dan sesama manusia dan hubungan antara manusia dengan lingkungan, keberagaman budaya dan kearifan lokal".

Sebagai Kepala Negara, Emir Qatar dan Rombongannya sudah pasti memiliki informasi lengkap tentang kondisi geografis, kultur masyarakat dengan toleransi yang tinggi, masyarakat majemuk dengan mayoritas beragama Katolik, dengan adat budaya yang bebeda di setiap Kabupaten, sehingga Emir Qatar dan Rombongannya dengan kepercayaan penuh datang berkunjung, sekaligus bagi warga Muslim Flores ini merupakan sebuah kunjungan kehormatan, karena bersamaan dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri dimana sebagian Warga Flores beragama Muslim, sedang merayakan Hari Raya Idul Fitri.

Ini menjadi bukti bahwa faktor Budaya dan Keindahan Alam Pulau Flores, NTT yang menjadi tujuan utama kunjungan Emir Qatar, bukan persoalan ada atau tidak program Wisata Halal di Flores bahkan di Indonesia.

 

TAG#Wisata Flores

161739452

KOMENTAR