Laporan Intel Menyebutkan China Bakal Menggeser AS Sebagai Kekuatan AI Teratas Pada Tahun 2030

Jakarta, Inakoran
China menimbulkan ancaman militer paling komprehensif terhadap keamanan nasional Amerika Serikat dan bertujuan untuk melampauinya sebagai kekuatan kecerdasan buatan teratas pada tahun 2030, kata laporan intelijen hari Selasa.
Laporan tersebut, yang dirilis oleh komunitas intelijen AS, menyebut China, Iran, Korea Utara, dan Rusia sebagai aktor negara utama yang menantang kepentingan Amerika di berbagai bidang, mulai dari keamanan nasional tradisional hingga dunia maya, perdagangan, dan teknologi.
"China menonjol sebagai aktor yang paling mampu mengancam kepentingan AS secara global, meskipun juga lebih berhati-hati daripada Rusia, Iran, dan Korea Utara dalam mempertaruhkan citra ekonomi dan diplomatiknya di dunia dengan bersikap terlalu agresif dan mengganggu," kata penilaian ancaman tahunan komunitas tersebut.
Laporan itu memperingatkan bahwa kemajuan teknologi Tiongkok, yang didorong oleh pendekatan seluruh pemerintahan, dan dominasinya dalam penambangan dan pemrosesan beberapa mineral penting bagi industri semikonduktor, seperti galium dan germanium, akan menghadirkan banyak tantangan.
"China telah mencuri ratusan gigabyte kekayaan intelektual dari perusahaan-perusahaan di Asia, Eropa, dan Amerika Utara dalam upaya untuk melompati rintangan teknologi," katanya, dilansir dari Kyodonews.
.jpg)
Sambil menyoroti modernisasi militer Tiongkok yang pesat, laporan itu mengatakan Tentara Pembebasan Rakyat "mungkin membuat kemajuan yang mantap tetapi tidak merata pada kemampuan yang akan digunakannya dalam upaya merebut Taiwan dan menghalangi -- dan jika perlu, mengalahkan -- intervensi militer AS."
Penilaian tersebut juga menyoroti menguatnya kemitraan Korea Utara dengan Rusia.
Dikatakannya ketergantungan Korea Utara pada China telah berkurang, dengan meningkatnya kerja sama dengan Rusia yang membantu rezim Kim Jong Un secara finansial, militer dan diplomatik.
"Korea Utara mungkin siap melakukan uji coba nuklir," sambil terus melakukan uji coba rudal balistik antarbenua untuk mengancam Amerika Serikat dan sekutunya Jepang dan Korea Selatan, serta negara-negara lain, katanya.

KOMENTAR