Legenda Prancis Emmanuel Petit Menilai Kylian Mbappe Kehilangan Fokus di Lapangan.

Binsar

Friday, 29-11-2024 | 10:35 am

MDN
Pelatih Prancis Deschamps tidak memasukkan Mbappe dalam dua skuad terakhir [ist]

 

Jakarta, Inakoran

Pemain berusia 25 tahun itu mengalami malam yang tak terlupakan lagi di Anfield pada Rabu malam ketika penaltinya di babak kedua ditepis oleh Caoimhin Kelleher saat ia diberi kesempatan untuk menyamakan kedudukan bagi Real Madrid.

Mbappe tampak tampil tidak efektif sepanjang laga saat Los Blancos menelan kekalahan 0-2 dari Liverpool di Anfield. Malam itu, adalah momen yang pas buat Mbappe untuk memperlihatkan kehebatnnya di posisi kiri yang menjadi favoritnya, karena Vinicius Jr absen.

Diharapkan sebagai pemain pembeda Madrid di Anfield, Mbappe justru gagal memenuhi harapan fans hingga membuat mantan bintang Arsenal dan Chelsea, Petit, kesal dan melontarkan kritikan tajam.

Petiti mengklaim bahwa Mbappe tidak menunjukkan kepercayaan diri seperti biasanya di lapangan. Gelandang pemenang Piala Dunia 1998 itu menilai Mbappe gagal mewujudkan alasan dia pindah ke Madrid.

"Anda bisa melihatnya di matanya, dia kehilangan arah," kata Petit kepada media Prancis RMC After Foot.

"Kylian Mbappe tidak senang. Ini benar-benar paradoks karena dia selalu ingin pergi ke Real dan mendapatkan semua perhatian ini," tambah Petit.

Meskipun meninggalkan Prancis musim panas ini, Mbappe terus menjadi berita utama di negara asalnya setelah kepergiannya yang menyedihkan dari Paris Saint Germain dan ketidakhadirannya dalam skuda Prancis asuhan Didier Deschamps untuk dua jeda internasional terakhir.

Keputusan menunjuk Mbappe sebagai kapten Prancis terus memecah pendapat, terlebih lagi setelah penurunan performanya sejak Euro 2024.

Mbappe masih terkunci dalam kasus hukum dengan PSG untuk mendapatkan kembali gajinya sebesar £45 juta setelah juara Prancis itu menahan pembayaran kepadanya di akhir masa baktinya di klub.

Sebelumnya ia telah mengumumkan kepada publik niatnya untuk mengabaikan bonus loyalitas yang menjadi haknya sebagai sarana mensubsidi PSG menjelang kepindahannya dengan status bebas transfer ke Santiago Bernabeu.

Bintang Prancis itu kemudian membatalkan keputusannya untuk secara finansial mendukung klub kampung halamannya yang mengakibatkan pertikaian sengit yang berkelanjutan.

Jajak pendapat terkini yang dilakukan oleh Le Parisien menunjukkan bahwa popularitas Mbappe telah merosot di Prancis selama 12 bulan terakhir, sebagian karena perilaku dan individualitasnya di lapangan, dan Petit yakin tindakannya kini menjadi penyebabnya.

"Karma. Saya sangat percaya pada karma,” imbuh Petit. "Ketika Anda melakukan hal-hal yang membuat orang lain kesal, Anda mulai membuat orang-orang ini menentang Anda.

“Semua orang secara serempak ingin Anda memperbaiki tindakan Anda."

Rekan siaran Petit - Daniel Riolo yang sering berterus terang - juga memberikan penilaian pedas terhadap pemain depan tersebut.

"Dia bernapas dengan tidak nyaman," kata Riolo. "Menyedihkan, tetapi [Mbappe] bukan lagi pemain sepak bola. Dia tidak melakukan apa pun, tidak mencapai apa pun. Dia bahkan tidak bisa berlari lagi."

 

Carlo Ancelotti klaim Mbappe baik-baik saja [ist]

 

Menurut Riolo, klaim Carlo Ancelotti bahwa Mbappe baik-baik saja, tidak tepat.

"Semuanya baik-baik saja, tidak ada masalah," kata salah satu panelis, yang menyebutnya sebagai kebohongan objektif bagi mereka yang menyaksikan seorang pemain yang telah berjuang untuk mendapatkan performa terbaiknya selama beberapa waktu.

"Saya pernah melihat pemain melewati masa-masa sulit, tetapi dalam kasusnya, tampaknya tirai telah ditutup. Tidak ada yang tersisa. Itu saja," simpul panel tersebut.

"Sekarang kita menyaksikan kegagalan Mbappé. Ia harus mengakuinya dan membicarakannya. Ia bisa melakukannya. Ia harus mengatakan sesuatu. Selama bertahun-tahun, kita telah melihatnya sebagai Robocop.

"Secara kasat mata, robot itu sudah tidak ada lagi di sana, ia terputus. Jadi jika ada yang tidak beres, ada sesuatu yang menyeretnya ke bawah.”

Meski mengawali kehidupannya di Madrid dengan sulit, statistik Mbappe yang mencetak tujuh gol dalam 12 pertandingan La Liga cukup memadai.

Mbappe kini tertinggal satu gol dari Vini Jr yang mencetak delapan gol, tetapi memiliki peluang untuk membawa Madrid kembali ke performa terbaiknya saat pemain Brasil itu absen karena cedera.

Setelah kekalahan di Anfield, mantan bintang Real Gareth Bale memberikan pujian tertinggi kepada pemenang Piala Dunia tersebut

"Ia adalah yang terbaik di dunia dan hanya masalah waktu hingga ia membuktikannya," kata pemain asal Wales itu kepada TNT Sports.

“[Mohamed] Salah dan dia sama-sama gagal mengeksekusi penalti, tetapi dengan kemenangan Liverpool, hanya kegagalan Mbappe yang akan dibahas.”

Mbappe dapat dengan cepat melupakan kekecewaan Rabu malam saat pasukan Ancelotti menjamu Getafe pada Minggu.

KOMENTAR