Lionel Messi Enggan Hengkang Dari Inter Miami Sebelum Peresmian Stadion Baru Klub Itu

Jakarta, Inakoran

Kedatangan L ionel Messi di Major League Soccer pada usia 35 tahun adalah momen yang mengguncang dunia sepak bola. Kariernya bersama Barcelona tidak sulit disamakan oleh siapapun. Ia memecahkan rekor dengan 672 gol, memenangkan 10 mahkota La Liga, dan mengangkat empat gelar Liga Champions.

Dua tahun ia berseragam Paris Saint-Germain. Ia meraih gelar Ligue 1 dan Piala Prancis, tetapi percikan itu memudar di Paris.

Melansir Marca, pada Juli 2023, enam bulan setelah mengangkat Piala Dunia bersama Argetina, ikon Argentina itu ingin sekali mencari tantangan baru, dan Inter Miami masuk dengan kontrak yang berlaku hingga 2025.

Messi bergabung dengan Inter Miami pada Juli 2023 dan kontraknya berakhir pada akhir 2025. Kini, dengan beredarnya rumor perpanjangan kontrak, kisah Miami bisa meluas lebih jauh lagi. Sumber dari Athletic mengatakan negosiasi sedang berlangsung dengan baik, dengan pemilik Miami Jorge Mas sebagai pemimpin.

Berbicara kepada FDP Radio Miami, Mas menggoda, "Semuanya mulai berjalan sesuai rencana untuk sesuatu yang istimewa... Terserah dia." Dengan stadion baru klub yang mengilap, Miami Freedom Park, yang akan dibuka pada tahun 2026, mempertahankan Messi terasa seperti skenario impian.

Sejak mendarat di Florida, Messi tampil luar biasa. Ia telah mencetak 42 gol dan 21 assist dalam 48 pertandingan, menembus pertahanan MLS dengan kecepatan yang memecahkan rekor, ia adalah pencetak 40 gol tercepat dalam sejarah liga dan pemimpin sepanjang masa Inter Miami dalam statistik tersebut. Koleksi trofi tim juga mulai bersinar, dengan Piala MLS 2023 dan Supporters' Shield 2024 berhasil diraih berkat keajaibannya. Namun, Piala MLS tetap menjadi satu-satunya yang lolos, dan Messi belum berhenti mengejarnya.

Lihat saja aksi heroiknya melawan Los Angeles FC di perempat final Piala Champions Concacaf - dua gol untuk mengubah defisit leg pertama menjadi kemenangan agregat 3-2.

Berikutnya: pertarungan semifinal dengan Vancouver Whitecaps. Di luar statistik, Messi telah menjadikan Miami sebagai pesaing dan menempatkan MLS di peta global.

Rumah Baru dan Panggung Global

Jika Messi menandatangani kontrak lebih banyak, ini bukan hanya tentang gol, ini tentang waktu yang tepat. Piala Dunia FIFA 2026 sudah dekat, dengan sebagian besar pertandingan di tanah AS, bersama dengan Meksiko dan Kanada. Pada usia 39, Messi belum menetapkan rencananya, tetapi bertahan di Miami dapat membuka jalan bagi Piala Dunia keenam sebagai kapten Argentina. Lalu ada Piala Dunia Antarklub pertama yang diikuti 32 tim, yang akan diadakan di AS pada musim panas. Tiket Inter Miami ke turnamen itu - meskipun tidak diperoleh dengan cara biasa - berbau FIFA yang berusaha keras untuk menempatkan juara Piala Dunia 2022 dalam sorotan.

Mas tidak berbasa-basi: "Saya ingin Messi berada di stadion baru kami pada tahun 2026." Miami Freedom Park berkapasitas 25.000 tempat duduk, bagian dari kompleks taman dan tempat hiburan seluas 131 hektar, akan dibuka akhir tahun ini, dan Miami akan memasuki musim 2026. Bagi Messi, ini adalah kesempatan untuk memulai babak baru dengan penuh gaya.

Warisan Messi di Miami: Lebih dari Sekadar Gol

Bertahan di Miami akan menjadi kemenangan bagi Messi, klub, dan Argentina. Baginya dan tim nasionalnya, satu tahun lagi di AS bisa menjadi persiapan yang ideal untuk Piala Dunia 2026, membuatnya tetap tajam dan berada di negara itu saat turnamen semakin dekat. Anggukan Piala Dunia Antarklub hanya mempermanis kesepakatan - FIFA mungkin mengklaim undangan itu tentang negara tuan rumah, tetapi mari kita hadapi: kekuatan bintang Messi yang mereka andalkan. Bagi Inter Miami, mendatangkannya berarti lebih dari sekadar sepak bola.

Jika Messi menjadi bintang utama pertandingan ini, itu akan menjadi emas murni. Namun, ia tetap mengincar hadiah utama: Piala MLS. Dengan Piala Liga dan Supporters' Shield yang sudah diamankan, gelar yang sulit diraih ini menjadi target berikutnya. Bersama teman-teman lama seperti Luis Suárez, Jordi Alba, Sergio Busquets, dan pelatih Javier Mascherano, ia memiliki tim yang tepat untuk mewujudkannya. Saat pembicaraan terus berlanjut, satu hal yang jelas - dunia sepak bola menahan napas, berharap kisah Messi di Miami masih akan berlanjut.