Makara Art Center Universitas Indonesia Persembahkan Musik Beyond The Limit

Jakarta, Inako

Ruang publik disesaki sampah ucapan dengan menyisakan sedikit kerendahan hati untuk diam-mendengar. Untuk penjernihan, boleh jadi  harus keluar dari kegaduhan menuju kesunyian. Jalaluddin Rumi berkata, "Hening adalah lautan. Ucapan adalah sungai. Saat lautan mencarimu, jangan melangkah memasuki sungai. Dengarkanlah lautan."

Kalaupun harus memasuki sungai, masukilah aliran sungai suara yang bening; tempat orang menemukan air jernih yang bisa digunakan untuk membersihkan diri.

"Bahasa musik  sanggup menembus batas-batas ego-mental dengan kemampuannya menyentuh kedalaman hati bisa digunakan sebagai sarana olah batin"

Manakala kita sulit dipertemukan dalam ucapan verbal, musik memberimu pilihan sebagai sarana sambung rasa. Karena itu Musik bisa dijadikan alat untuk menebarkan dan mengajak kebaikan kepada sesama umat manusia di muka bumi.   

Sebagai medium ekspresif-estetik musik dapat mengembangkan penghayatan emotif terhadap sesama bahkan musik  bisa menumbuhkan suasana kejiwaan untuk mengasah kepekaan afektif dalam menghayati nilai-nilai universal.  

Menurut riset neuro-science, jenis lirik dan musik tertentu dapat merangsang perkembangan otak, khususnya otak kanan, yang memperkuat daya kreativitas dan afinitas sosial.  

Untuk Anda semua,  Makara Art Center Universitas Indonesia mempersembahkan musik : "Beyond The Limit"  pada Sabtu, pukul 15.30 -23.00 WIB (27/10/2018). 

Keheningan, mereka bawa dari kejauhan teruntuk para kafillah yang sedang memburu kebahagiaan di tengah hiruk pikuk dan panggung dunia dengan sengkarut persoalan. 

Hanya mereka dan mereka adalah: Budhy Haryono, J Roberto, Clara Jovita, Heppy Pretty, Shaku, Agam Hamzah, Rio Moreno, Adi Darmawan, Ita Purnamasari, Dwiki Dharmawan and Euphorion. 

Dengan donasi Rp 50 ribu,  lebih teliti intip undangamu di gambar utama tulisan ini. Selamat menimba keheningan di akhir pekan dari Oktober jelang pupus.