Mascherano Bela Luis Suarez Dari Kritik Fans Atas Rendahnya Rasio Golnya di Inter Miami

Binsar

Tuesday, 15-07-2025 | 09:25 am

MDN
Mascherano membela Luis Suárez yang minim gol di Inter Miami (ist)

 

 

Jakarta, Inakoran

Di tengah pertanyaan tentang rendahnya rasio golnya dalam pertandingan, Luis Suarez menemukan bek tangguh dalam diri Javier Mascherano, yang menyoroti pentingnya sang striker di luar statistik. Mantan rekan setimnya yang kini menjadi pelatih, Javier Mascherano, menunjukkan bahwa peran pemain Uruguay itu jauh melampaui sekadar mencetak gol dan pengaruhnya terhadap tim tetap menentukan. Sejak kedatangannya di Inter Miami, striker Uruguay Luis Suarez telah menghadapi berbagai sudut pandang dari pers dan beberapa analis, karena minimnya gol yang dicetaknya dalam pertandingan.

 

Bagi pemain seperti Luis Suarez, yang terbiasa membobol gawang di Eropa dan Amerika Selatan, "kekeringan" selalu memunculkan kritik dan berita utama.

Namun, gol bukanlah segalanya, dan hal ini disadari betul oleh Javier Mascherano, karena ia tak ragu membela mantan rekan setimnya di FC Barcelona dan bintang MLS saat ini. Dalam pernyataan terbarunya, pelatih asal Argentina ini menyatakan dukungan penuhnya kepada Suarez, mengingat bahwa nilainya tak dapat direduksi menjadi sekadar statistik.

“Rasanya tidak pantas bagi saya untuk mengkritik seseorang yang telah mencetak lebih dari 500 gol dalam kariernya. Luis adalah pemain hebat, begitu pula Leo, Busquets, dan Jordi. Ketika dia tidak mencetak gol, diskusi dimulai, tetapi dia memberi kita lebih banyak lagi,” kata Javier Mascherano, melansir Marca.

Mascherano membela Luis Suárez yang minim gol di Inter Miami (ist)

 

Luis Suarez dan Javier Mascherano menunggu hasil

Sikap Suarez di ruang ganti adalah salah satu poin yang disoroti oleh Mascherano:

Luis adalah panutan. Meskipun ia tidak mencetak banyak gol, ia tetap menjadi contoh bagi para pemain muda. Kita tidak boleh melupakan semua kontribusinya bagi sepak bola,” tegas Javier Mascherano lagi.

Pernyataan ini penting, terutama di liga seperti MLS, di mana adaptasi budaya dan fisik dapat menimbulkan tantangan ekstra bagi pemain veteran.

 

 

KOMENTAR