Memasyarakatkan IPTEK Pada Indonesia Science Expo 2018

Adin

Saturday, 03-11-2018 | 12:04 pm

MDN

Jakarta, Inako

IPTEK seringkali masih dirasakan masyarakat terlalu tinggi untuk dijangkau, karena IPTEK masih sering dipahami sebagai produk teknologi tinggi dan mahal sehingga tidak terjangkau. Kondisi ini mengakibatkan budaya riset masih belum banyak dilaksanakan oleh masyarakat.

Hal ini disiasati oleh Kemenristekdikti dan LIPI dengan memberikan kesempatan bagi semua kalangan untuk melakukan penelitian dan mengembangkan ide yang bermanfaat melalui Indonesia Science Expo 2018.

"Sekarang kita harus melakukan pendekatannya yang beda. Sekarang kita buka saja semuanya, semua bisa ikut nimbrung penelitian. Karena ide itu bisa dari mana saja, bahkan pada siswa pun bisa melakukannya. Itu upaya yang paling mudah," ujar Laksana Tri Handoko, Kepala LIPI saat ditemui pada Kamis (01/11/2018) di ICE BSD, Tangerang.

Pada pameran ini, memang terlihat banyak pelajar, mulai dari sekolah tingkatan SD sampai SMA yang menjadi peserta pameran. Mereka menunjukkan hasil inovasinya dengan didampingi oleh wakil dari sekolah mau pun orangtua mereka.

"Lihat saja itu anak muda punya ide-ide yang luar biasa. Meskipun awalnya terlihat aneh tapi setelah diperhatikan malah jadi make sense," jelas Laksana.

Ditemui pada kesempatan yang sama, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir berharap ke depannya generasi muda dapat mengembangkan IPTEK lebih baik lagi dan menjadikan temuannya sebagai keuntungan bagi diri mereka sendiri.

Presiden Joko Widodo saat membuka Indonesia Science Expo 2018 [ist.]

 

"Presiden sudah menyampaikan IPTEK menjadi hal yang sangat penting. Ini akan kita dorong tapi harus bisa menuju pada industri," ungkap Nasir.

Nasir mengungkapkan, LIPI maupun Kemenristekdikti perlu untuk memfasilitasi generasi muda yang akan melakukan penelitian, dan akan memperbolehkan generasi muda untuk menggunakan fasilitas yang disediakan oleh LIPI dan Kemenristekdikti, seperti laboratorium dan pengajaran bagi peneliti muda.

"Riset tidak cukup hanya publikasi saja, harus ada ke arah industri," ujar Nasir.

Laksana pun turut berharap agar dengan kayanya temuan inovasi dari generasi muda dapat memicu pemerintah untuk lebih terlibat dalam menetapkan kebijakan yang berpihak pada inovator muda. "Kami berharap hasil-hasil riset yang ditampilkan di ISE 2018 dapat dimanfaatkan dalam pembuatan landasan kebijakan pemerintah sehingga bisa berkontribusi bagi peningkatan daya saing bangsa di tingkat dunia," tutup Laksana.

 

Baca juga :

 

KOMENTAR