Menlu Hungaria Memuji Penolakan UEFA Terhadap Lampu Pelangi Munich

Binsar

Thursday, 24-06-2021 | 07:11 am

MDN
Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto, Selasa memuji keputusan UEFA yang menolak mengizinkan Munich menerangi Allianz Arena dengan warna pelangi untuk pertandingan Euro 2020 Jerman-Hongaria [ist]

 

 

Jakarta, Inako

Penolakan UEFA untuk mengizinkan Munich menerangi Allianz Arena dengan warna pelangi untuk pertandingan Euro 2020 Jerman-Hongaria Rabu dipuji sebagai "keputusan yang tepat" oleh Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto Selasa.

Badan sepak bola Eropa pada Selasa menolak rencana kota Munich untuk menyalakan stadion untuk mendukung komunitas LGBT dan memprotes undang-undang yang disahkan pekan lalu oleh pemerintah Hungaria.

"Pimpinan UEFA membuat keputusan yang tepat dengan tidak membantu provokasi politik terhadap Hongaria," kata Szijjarto dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke AFP.

"Alhamdulillah akal sehat tetap ada di antara para pemimpin sepak bola Eropa," katanya.

 

Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto  [ist]

 

"Sangat berbahaya dan berbahaya untuk mencampuradukkan olahraga dan politik," kata Szijjarto sebelumnya tentang rencana tersebut.

UEFA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa itu adalah "organisasi yang netral secara politik dan agama". “Mengingat konteks politik dari permintaan ini – sebuah pesan yang ditujukan pada keputusan yang diambil oleh parlemen nasional Hungaria – UEFA harus menolaknya,” katanya.

Parlemen Hungaria, yang didominasi oleh partai Fidesz sayap kanan Perdana Menteri Viktor Orban, menyetujui undang-undang kontroversial Selasa lalu, yang melarang "promosi" homoseksualitas dan perubahan gender kepada anak di bawah umur, dan melarang program atau materi pendidikan apa pun yang menyebutkan homoseksualitas.

Sikap UEFA dengan cepat menuai kritik dari komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) Jerman. "Kami merasa sangat membingungkan bagaimana UEFA menangani nilai-nilai yang seharusnya diterima secara umum di masyarakat," kata Markus Ulrich, juru bicara Asosiasi Lesbian dan Gay Jerman (LSVD), kepada anak perusahaan AFP, SID.

KOMENTAR