Meski Berada di Pelosok Negeri, SDI Meni Lontong Sukses Menggelar Uji Coba Ujian Secara Daring

Binsar

Saturday, 13-03-2021 | 11:50 am

MDN
Pelaksanaan ujian try out berbasis online di SDI Meni Lontong untuk 6 mata pelajaran dimulai sejak tanggal 9 - 16 Maret 2021 dengan sistem shifting karena masih situasi pandemi Covid-19. [Inakoran]

 

Golo Pari, Matim, Inako

SDI Meni Lontong yang terletak di Desa Golo Pari Kecamatan Congkar, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, merupakan salah satu sekolah pelaksana program Rintisan KIAT Guru sejak tahun 2017.

Program Rintisan KIAT Guru merupakan salah satu program unggulan Kemendikbud.

Tercatat 25 sekolah yang masuk ke dalam program KIAT Guru di Manggarai Timur, salah satunya adalah SDI Meni Lontong.

“Nilai yang penting dalam program KIAT Guru adalah gotong royong,” kata Fransiskus Kandra, S.Pd, Kepala SDI Meni Lontong.

 

Fransiskus Kandra, S.Pd, Kepala SDI Meni Lontong.  [Inakaran]

 

Sebagaimana kita ketahui, gotong royong, merupakan salah satu poin penting dalam profil pelajar Pancasila.

Kedisiplinan para guru dalam program KIAT Guru, kata Frans, menjadi perhatian utama. Kehadiran guru, sambungnya, dibuktikan secara akurat dengan KIAT kamera berbasis android dan diverifikasi oleh masyarakat.

Selanjutnya, kualitas layanan guru, akan dinilai oleh masyarakat berdasarkan indikator kesepakatan layanan.

Ia menambahhkan, transparansi dan mekanisme pembayaran tunjangan pun diperbaiki agar tepat kriteria, tepat sasaran, tepat jumlah dan tepat waktu.

Dalam program ini, setiap guru harus melaksanakan janji layanan.

 

Suasana try out  [Inakoran]

 

“Janji layanan harus dilaksanakan secara bertanggung jawab baik kepala sekolah, guru kelas, guru mata pelajaran maupun orang tua siswa,” pungkas Frans.

Kegiatan peningkatan kompetensi sering dilakukan. Salah satunya adalah pelatihan G Suite For Education dan Bimtek program Guru Belajar Seri AKM.

“Saya diundang oleh LP2KSPS Kemdikbud yang bekerja sama dengan Google untuk mengikuti pelatihan G Suite For Education,” katanya.

“Ada banyak peserta yang daftar untuk mengikuti seleksi. Dari Kabupaten Manggarai Timur yang lolos seleksi ada 3 orang termasuk saya sendiri,” sambungnya.

Kegiatan pelatihan G Suite For Education, sambung alumnus STKIP St. Paulus Ruteng ini, (sekarang UNIKA St. Paulus), berlangsung sejak tanggal 22 - 25 Februari 2021.

Tujuannya adalah agar peserta yang berasal dari pengawas dan kepala sekolah mampu mengimplementasikan dalam pembelajaran di sekolah.

Ia melanjutkan, setelah kegiatan tersebut dirinya mencoba untuk merancang sebuah aplikasi Google Form untuk kepentingan ujian Try Out kelas VI berbasis online di SDI Meni Lontong untuk pertama kali.

Ke depan, sambung Frans, ujian naik kelas bisa menggunakan ujian secara daring.

 

SDI Meni Lontong, Desa Golo Pari Kecamatan Congkar, Matim, NTT  [Inakroan]

 

Dijelaskan, pada saat simulasi awal, semua peserta berhasil mengisi data dan menjawab soal simulasi dengan baik. Semua guru SDI Meni Lontong terlibat aktif dalam membimbing siswa kelas VI saat simulasi.

Menurutnya, ujian secara daring bertujuan agar siswa mampu menggunakan teknologi secara baik dan benar agar bisa sejajar dengan siswa di daerah yang sudah maju dan menyiapkan diri secara matang ke jenjang berikutnya.

“Saat ini saya sedang mengikuti proses seleksi sekolah penggerak yang dicanangkan oleh Kemdikbud. Salah satu domain penting dalam program sekolah penggerak adalah digitalisasi sekolah. Perubahan paradigma baru dalam pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk memajukan pendidikan, terutama penggunaan digital atau teknologi informasi,” pungkas Frans.

Ia mengaku, sebelumnya, dia dan kelima rekan gurunya, sudah mengikuti Bimtek program Guru Belajar seri Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan sudah mendapatkan piagam penghargaan guru belajar seri AKM. Tujuan kegiatan tersebut adalah upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan secara menyeluruh dan menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar siswa.

Untuk informasi, SDI Meni Lontong berdiri sejak tanggal 16 Juli 1984. Sekolah ini terletak di Desa Golo Pari, Kecamatan Congkar (dulunya masuk wilayah Kecamatan Sambi Rampas).

Sekolah ini memiliki 14 tenaga pendidik dan kependidikan, di antaranya 8 org PNS, 4 orang guru Honorer dan 2 orang Tata usaha.

 

Frans sedang mendampingi siswa yang mengikuti try out [Inakoran]

 

Program Rintisan KIAT Guru (Kinerja dan Akuntabilitas Guru) bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan di daerah khusus melalui pemberdayaan masyarakat dan pengaitan pembayaran Tunjangan Khusus Guru dengan kehadiran guru atau kualitas layanan guru.

Frans melaporkan bahw kegiatan Try Out ini diikuti 33 orang siswa yang saat ini berada di tahun terakhir di SD ini. Sementara total jumlah siswa di SDI ini sebanyak 147 siswa (sesuai antrian Dapodik Kabupaten Matim).

“Kami masih kurang sarana dan prasarana terutama Tablet PC dan Laptop PC yang menunjang kegiatan ujian. Harapan saya ke depan supaya bisa bangun ruang khusus seperti laboratorium komputer untuk ujian siswa.

Frans juga memastikan bahwa karena masih masa pandemi corona, semua siswa yang mengikuti try out mengikuti prokes sesuai aturan pemerintah.

KOMENTAR