MPR Dan BPIP Kolaborasi Pemantapan Ideologi Bangsa

Hila Bame

Monday, 11-11-2019 | 17:47 pm

MDN

Jakarta, Inako

Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo menjadi pembicara dalam acara seminar nasional yang diselenggarakan oleh SETARA Institute di Hotel Ashley, Senin (11/11).

Seminar itu bertemakan "Merawat Kemajemukan, Merawat Negara Pancasila: Agenda Nasional Promosi Toleransi Pada Kepemimpinan Baru". Dalam pemaparannya, Romo Benny menjelaskan bahwa Ekosistem Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sudah hilang.

 

 

"Ekosistem Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat sudah hilang. Kita harus mengembalikan kembali sejarah awal bangsa dengan penuh kerukanan di tengah perbedaan. Ekosistem Pancasila adalah ekosistem yang menerima perbedaan dan pandangan hidup bahwa berbeda itu saling melengkapi dan saling merajut persatuan," ujar Romo Benny.

Menurut Romo Benny, Ekosistem Pancasila ini harus ditanamkan sejak dini kepada anak-anak yang kemudian menjadikannya habituasi.

" Pendidikan Pancasila bukan lagi dengan cara doktrinisasi, tetapi dengan habituasi menanamkan pendidikan karakter kepada anak-anak untuk mengenal keragaman dan kemajemukan," tambah Romo Benny.

 

 

Terdapat hal pokok yang harus ditanamkan dan menjadi habituasi sedari dini dalam pendidikan karakater yaitu mengajari perbedaan dan memberikan pemahaman bahwa berbeda itu saling melengkapi. 

"Guru dan orang tua haris membangun Ekosistem Pancasila ini. Menghayati bukan didoktrin, tetapi bisa lewat dongeng, pembelajaran, kesenian, hingga permainan. Sehingga menjadi habituasi sejak dini sudah menhayati pancasila dalam hidup yg saling melengkapi," jelas Romo Benny.

Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Repubuik Indonesia (MPR RI) Bambang Soesatyo yang dalam penjelasannya menerangkan bawhwa toleransi harus menjadi sebuah kebutuhan.

"Tolerensi haruslah menjadi kebutuhan bagi kita semua karena kebhinekaan adalah pembentuk bangsa. Bukan sesuatu yg sifatnya given tapi harus diperjuangkan," Tegas Bambang Soesatyo. 

Bambang Soesatyo menjelaskan juga bahwa radikalisme adalah embrio lahirnya terorisme melalui kekerasan dan aksi-aksi yang ekstrim.

"Radikalisme adalah embrio lahirnya terorisme dengan ciri seperti intoleransi, fanatik selalu merasa benar sendiri, eksklusifisme, hingga kekerasan dalam bentuk lain," tambahnya.

Oleh karena itu Bambang Soesatyo menegaskan bawah Presiden RI memiliki komitmen tinggi untuk menjaga ideologi bangsa dengan membuat dua lembaga untuk pemantapan ideologi bangsa yaitu MPR dan BPIP. 

" MPR dan BPIP adalah dua lembaga yang harus bekerjasama dalam pemantapan ideologi bangsa dalam mengawal dan menumbuhkan keyakinan terhadap Ideologi Pancasila," tegas Bambang Soesatyo.

TAG#BPIP

161640141

KOMENTAR