NASA Menguji Coba Pesawat Ruang Angkasa Untuk Melindungi Bumi Dari Asteroid

Binsar

Thursday, 25-11-2021 | 09:06 am

MDN
NASA meluncurkan pesawat ruang angkasa Rabu pagi untuk menguji teknologi untuk mengubah arah asteroid dengan menabraknya [ist]

 

Jakarta, Inako

NASA meluncurkan pesawat ruang angkasa Rabu pagi untuk menguji teknologi untuk mengubah arah asteroid dengan menabraknya, misi skala penuh pertama di dunia dari jenisnya untuk lebih mempersiapkan diri mempertahankan Bumi dari benda-benda luar angkasa yang berbahaya.

Pesawat ruang angkasa Uji Pengalihan Asteroid Ganda, sebagaimana dilansir Kyodo News, Kamis (25/11), sedang dalam perjalanan satu arah ke sistem asteroid Didymos, yang bertujuan untuk secara sengaja bertabrakan dengan bulan Dimorphos, yang berdiameter sekitar 160 meter, antara 26 September dan 1 Oktober tahun depan.

Pesawat ruang angkasa tersebut dibangun dan dikelola oleh Universitas Johns Hopkins. Ukurannya kira-kira seukuran mesin penjual otomatis dan lepas landas dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California pada Selasa malam waktu setempat, membawa roket Falcon 9 yang dikembangkan oleh US Space Exploration Technologies Corp., atau SpaceX.

Dimorphos bukanlah ancaman bagi Bumi, Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS mengatakan dalam siaran persnya, menambahkan bahwa tujuannya adalah untuk "sedikit mengubah" gerakan asteroid dengan cara yang dapat diukur secara akurat menggunakan teleskop berbasis darat.

 

 

Pesawat ruang angkasa akan menabrak Dimorphos dengan kecepatan sekitar 6 kilometer per detik, memperpendek orbit asteroid di sekitar Didymos beberapa menit. Sistem Didymos berada dalam jarak 11 juta km dari Bumi.

"Tes ini akan membantu membuktikan satu cara yang layak untuk melindungi planet kita dari asteroid berbahaya jika ditemukan yang mengarah ke Bumi," kata Administrator NASA Bill Nelson dalam siaran pers.

Lindley Johnson, perwira pertahanan planet di Markas Besar NASA mengatakan, "Kami belum menemukan ancaman dampak asteroid yang signifikan ke Bumi, tetapi kami terus mencari populasi yang cukup besar yang kami tahu masih dapat ditemukan."

KOMENTAR