Novelis Tanzania Abdulrazak Gurnah Raih Hadiah Nobel Sastra

Binsar

Friday, 08-10-2021 | 06:59 am

MDN
Novelis Tanzania bernama Abdulrazak Gurnah, Kamis (7/10) memenangkan Hadiah Nobel Sastra tahun ini. [ist]

 

 

Jakarta, Inako

Akademi Swedia melaporkan, seorang novelis Tanzania bernama Abdulrazak Gurnah, Kamis (7/10) memenangkan Hadiah Nobel Sastra tahun ini.

Gurnah, yang lahir di pulau Zanzibar pada tahun 1948 dan tiba di Inggris sebagai pengungsi di masa mudanya, dihormati karena "penetrasinya yang tanpa kompromi dan penuh kasih terhadap efek kolonialisme dan nasib pengungsi di jurang antara budaya dan benua," kata akademisi tersebut.

 

Abdulrazak Gurnah  [ist]

 

Gurnah, yang adalah seorang profesor Sastra Inggris dan Pascakolonial di Universitas Kent di Canterbury sebelum pensiun, telah menerbitkan 10 novel serta sejumlah cerita pendek. Novelnya yang paling terkenal "Paradise," diterbitkan pada tahun 1994, terpilih untuk Booker Prize for Fiction.

"(Gurnah) adalah pengamat yang penuh kasih terhadap kesulitan manusia, paling tidak berkesan dalam potretnya tentang anak-anak yatim piatu di bawah tekanan, atau wanita kulit hitam dalam masyarakat rasis," Anders Olsson, ketua Komite Nobel untuk Sastra, mengatakan.

Gurnah akan menerima hadiah uang 10 juta kronor Swedia ($ 1,14 juta). Karena pandemi virus corona baru, upacara penghargaan sekali lagi akan diadakan secara virtual pada 10 Desember.

Penghargaan Nobel dianugrahkan setiap tahunnya pada tanggal 10 Desember, yaitu tanggal wafatnya Alfred Nobel. Biasanya, nama calon penerima diumumkan pada bulan Oktober oleh komite dan institusi yang berwenang sebagai badan seleksi penerima penghargaan.

 

 

Penghargaan Nobel dianugerahkan setiap tahun kepada mereka yang telah melakukan penelitian yang luar biasa, menemukan teknik atau peralatan yang baru, atau telah melakukan kontribusi luar biasa ke masyarakat.

Seremoni untuk penghargaan Nobel di bidang literatur, fisika, kimia dan obat-obatan pertama kali diadakan di Old Royal Academy of Music di Stockholm pada tahun 1901. Sejak tahun 1902, penghargaan ini secara formal dianugrahkan oleh Raja Swedia.

Awalnya, Raja Oscar II tidak menyetujui pemberian penghargaan kepada orang asing, namun kemudian dia mengubah sikapnya, setelah menyadari nilai publisitas penghargaan tersebut terhadap negara Swedia.

KOMENTAR