Para Menlu G-7 Pertegas Dukungan Untuk Ukraina

Binsar

Thursday, 22-09-2022 | 11:04 am

MDN
Para menteri luar negeri negara-negara G7 kembali mempertegas dukungan mereka untuk Ukraina di tengah serangan Rusia. Para Menlu juga menyepakati pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. [ist]

Jakarta, Inakoran

Para menteri luar negeri negara-negara G7 kembali mempertegas dukungan mereka untuk Ukraina di tengah serangan Rusia. Para Menlu juga menyepakati pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Selama pertemuan di New York yang merupakan sesi tahunan Majelis Umum PBB, Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi dan rekan-rekan G-7-nya juga membahas penguatan peran PBB dan urusan regional termasuk isu-isu mengenai China dan Indo-Pasifik.

Menurut Hayashi, Jepang akan menjadi presiden bergilir G-7 tahun depan, dan menjadi tuan rumah pertemuan tiga hari para menteri luar negeri dari kelompok itu mulai 16 April di kota resor Karuizawa.

Pertemuan para menteri itu terjadi ketika perang Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina yang dimulai pada akhir Februari menguji persatuan negara-negara G-7, yang telah bekerja untuk mempertahankan sanksi ekonomi yang berat terhadap Moskow atas invasi tersebut.

 

 

Seiring dengan pembekuan aset milik tokoh-tokoh penting Rusia dan bank sentral Rusia, tindakan hukuman termasuk embargo AS terhadap impor minyak Rusia dan penghapusan secara bertahap oleh Jepang dan Uni Eropa.

Langkah-langkah tersebut telah menyebabkan harga minyak global lebih tinggi karena Moskow adalah salah satu produsen minyak terbesar di dunia.

Sementara itu, terkait China, para menteri luar negeri G-7 mengeluarkan pernyataan pada awal Agustus yang mengkritik tekanan militer Beijing yang meningkat terhadap Taiwan sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke pulau demokrasi yang memiliki pemerintahan sendiri itu bulan lalu.

China memandang Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri untuk dipersatukan kembali dengan daratan, dengan paksa jika perlu.

 

 

Segera setelah perjalanan pejabat tertinggi ketiga AS ke Taipei, Beijing memulai latihan tembak-menembak skala besar di dekat Taiwan, termasuk menembakkan rudal balistik ke perairan pulau itu, beberapa di antaranya jatuh ke zona ekonomi eksklusif Jepang.

Pertemuan G-7 hari Rabu adalah pertemuan langsung menteri luar negeri pertama sejak Mei. G-7 terdiri dari Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang dan Amerika Serikat, ditambah Uni Eropa.

 

 

KOMENTAR