Peluk Seorang Wanita Usai Laga, Kiper Internasional Iran Diskors

Binsar

Wednesday, 24-04-2024 | 09:06 am

MDN
Hossein Hosseini, penjaga gawang internasional Iran, diskors dan didenda oleh Federasi Sepak Bola Iran menyusul aksinya memeluk seorang penggemar wanita yang melompat ke lapangan di Stadion Arak setelah pertandingan Liga Pro Iran antara Esteghlal Tehran d

Jakarta, Inakoran

 

Hossein Hosseini, penjaga gawang internasional Iran, diskors dan didenda oleh Federasi Sepak Bola Iran menyusul aksinya memeluk seorang penggemar wanita yang melompat ke lapangan di Stadion Arak setelah pertandingan Liga Pro Iran antara Esteghlal Tehran dan Aluminium Arak.

 

Penggemar yang berhijab itu berhasil menghubungi Hossein Hosseini yang sempat memeluknya sebentar dan menenangkannya.

 

Petugas keamanan membawa kiper Esteghlal FC ke ruang ganti sementara wanita tersebut kembali ke tribun.

 

Harian 'Khabar Varzeshi' melaporkan bahwa Hossein Hosseini, yang memiliki 11 caps untuk Iran, diskors satu pertandingan dan denda 4.400 euro karena dianggap berperilaku tidak sopan terhadap petugas keamanan pertandingan.

 

 

Kematian Sahar Khodayari, mengubah sejarah sepak bola di Iran

Pada tahun 2019, perempuan kembali ke stadion sepak bola di Republik Islam Iran setelah larangan hadir di stadion selama 40 tahun.

 

Peraturan tersebut diubah setelah kematian Sahar Khodayari, 29 tahun, yang meledakkan dirinya setelah mengetahui bahwa dia dapat dijatuhi hukuman enam bulan penjara karena mencoba memasuki stadion sepak bola dengan menyamar sebagai pria untuk menonton pertandingan antara Esteghlal dan UEA klub Al Ain.

Khodayari, yang dikenal sebagai "gadis biru" sesuai warna timnya, Esteghlal, menghabiskan dua hari di penjara Gharchak karena hal ini dan dibebaskan sambil menunggu persidangan, tetapi, ketika dia mengetahui bahwa dia bisa menghadapi hukuman enam bulan penjara, dia meledakan diri.

 

 

Setelah mengalami luka bakar hingga 90 persen di sekujur tubuhnya, remaja putri tersebut meninggal di rumah sakit Teheran pada 9 September 2019 dan kematiannya, selain menjadikannya simbol perjuangan kesetaraan, menuai berbagai reaksi, termasuk dari FIFA.

 

Presidennya, Gianni Infantino, mengumumkan pada 22 September bahwa Iran akan mengizinkan perempuan memasuki Stadion Azadi pada hari Kamis untuk menonton kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Iran dan Kamboja.

KOMENTAR