Pembangunan Di Daerah Resapan Air Picu Banjir Di Karawang

Inakoran

Wednesday, 14-02-2018 | 01:32 am

MDN
Kawasan Industri Karawang [ist]

Karawang, Inako – 

Pesatnya pembangunan kawasan industri dan perumahan di daerah Karawang, Jawa Barat mengakibatkan semakin menyempitnya areal resapan air di daerah itu sehingga memicu terjadinya banjir pada setiap musim hujan seperti saat ini.

Data yang dihumpun Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Karawang, menyatakan, sejumlah resapan air di daerah tersebut sudah berubah menjadi areal pembangunan sehingga setiap tahun Karawang menjadi daerah langganan banjir.

"Banyak resapan air yang hilang dan berubah menjadi bangunan-bangunan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan setempat Wawan Setiawan, di Karawang, Senin (12/2/2018).

Menurut Wawan, saat ini daerah di sepanjang aliran sungai Citarum banyak yang sudah beralih fungsi menjadi kawasan perumahan dan pabrik. Akibatnya, ketika terjadi hujan, air langsng mengalir ke sungai Citarum sehingga dalam waktu singkat sungai itu meluap dan menggenangi daerah di sekitar aliran sungai tersebut.

Diakuinya, daerah yang kini menjadi kawasan industri sebelumnya merupakan wilayah perbukitan dan hutan. Daerah itu menjadi satu wilayah resapan air alami.

Atas hal itu ia mengingatkan agar keberadaan ruang terbuka hijau dan resapan daya tampung air di wilayah kawasan industri perlu perhatikan kembali.

"Seperti dalam amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) pertama, mereka itu sesuai ruang terbuka hijaunya. Tapi karena ada pertumbuhan ekonomi yang baik, maka ada penambahan bangunan. Sehingga mengurangi wilayah resapan air dan ruang terbuka hijaunya, kata dia.

Ia mengimbau para pelaku usaha di kawasan industri untuk memikirkan untuk mengurangi gelontoran air hujan dari kawasan industri ke permukiman.

KOMENTAR