Pengungsi Ukraina Berterima Kasih Kepada Universitas Kyoto Atas Kesempatan Untuk Belajar

Binsar

Thursday, 19-05-2022 | 15:46 pm

MDN
Pengungsi Ukraina Roksolana Oleksyuk berfoto di kampus Fukakusa Universitas Ryukoku di Kyoto pada 13 Mei 2022. [Kyodonews]

 

 

Jakarta, Inakoran

 

Seorang siswa Ukraina berterima kasih kepada Universitas Ryukoku karena telah memberinya kesempatan untuk belajar bahasa Jepang sebagai siswa internasional di sekolah di Daerah Fushimi Kyoto setelah dia dievakuasi dari tanah airnya yang dilanda perang.

"Saya berterima kasih atas bantuan yang saya terima di masa sulit ini," kata Roksolana Oleksyuk, mahasiswa tahun keempat di Universitas Kyiv, saat berkunjung ke Universitas Ryukoku pada 13 Mei.

"Saya ingin menjalani kehidupan normal di Kyoto di mana Aku bisa tertawa bebas dan bersenang-senang dengan teman-temanku," sambungnya.

 

 Mahasiswa yang memegang bendera nasional Ukraina menyambut kedatangan Roksolana Oleksyuk di kampus Fukakusa Universitas Ryukoku di Kyoto pada 13 Mei 2022  [Kyodonews]

 

Dilansir dari Kyodo News, Kamis (19/5), wanita berusia 22 tahun dari Ternopil, Ukraina barat itu, tinggal di asrama mahasiswa di Universitas Kyiv dan belajar bahasa Jepang, tetapi dia terpaksa pindah ke rumah kerabatnya di Polandia barat pada akhir Februari ketika Rusia menyerbu.

Meski tidak terbiasa dengan bahasa Polandia, Oleksyuk mengatakan bahwa selama di sana, ia menawarkan diri untuk membantu anak-anak yang juga telah dievakuasi dari Ukraina.

Oleksyuk mendaftar sebagai mahasiswa pertukaran di Universitas Ryukoku pada tahun 2021 tetapi tidak dapat datang ke Jepang karena pandemi coronavirus.

Dia akhirnya bisa datang ke Kyoto pada 5 Mei setelah menerima tawaran dari universitas. Dia tinggal di asrama mahasiswa internasional dan akan belajar bahasa Jepang sambil juga menghadiri kelas online di Universitas Kyiv.

Oleksyuk mengatakan tujuan masa depannya adalah menjadi penerjemah dan dia ingin membantu mengembangkan hubungan budaya antara Jepang dan Ukraina.

 

 

Dia mengungkapkan, bagaimanapun, bahwa dia memiliki dua pikiran tentang meninggalkan orang tuanya. Khawatir tentang bahaya bagi ibu, ayah, dan teman-temannya, dia berkata bahwa dia mengirim pesan kepada mereka setiap hari.

"Saya ingin perang segera berakhir dan dapat kembali ke Ukraina," kata Oleksyuk, sambal berlinang air mata.

Masa studi Oleksyuk di sini adalah satu tahun, tetapi bisa diperpanjang. Universitas Ryukoku akan membebaskan biaya kuliah dan sewa dan memberikan beasiswa bulanan sebesar 80,000 yen. Jaringan dukungan yang dibuat oleh Kyoto dan organisasi swasta telah memberinya 100.000 yen untuk biaya hidup.

Sebuah laporan menyebut, pada 13 Mei, terdapat 15 pengungsi dari Ukraina yang tinggal di Kyoto.

KOMENTAR