Peringati 93 Tahun Ellya Khadam, Pelopor Dangdut Indonesia

Hila Bame

Saturday, 23-10-2021 | 11:21 am

MDN


 

 

JAKARTA, INAKORAN

Dunia terus berubah dengan segala tantangan zamannya. Pada era dulu, radio merupakan salah satu sumber hiburan dari suara artis ternama dunia hingga politisi sekelas Presiden pertama Indonesia Ir Soekarno.

Artis ternama pada era 70-an melantunkan karya mereka melalui radio dan alat rekaman ketika itu. Katakanlah Ellya Khadam yang saat ini dirayakan 93 tahun sebagai pedangdut di tanah air.

 

Musik dangdut mempunyai  ciri khas dari alat musik yang digunakannya yaitu gendang dan tabla yang menghasilkan suara dang dan dut. Selain itu nama dangdut juga dinamai dari suara tiruan bunyi khas gendang, yaitu “dang” dan “dut” 

 

Google Doodle pada Sabtu (22/10/2021), memperingati ulang tahun ke-93 Ellya Khadam. Dia adalah salah satu sosok yang dianggap sebagai pelopor dangdut di Indonesia.


Ellya Khadam memiliki nama asli Siti Alya Husnah. Dia lahir di Jakarta pada tahun 1928. Selama masa remajanya, Ellya bertetangga dengan penyanyi gaya musik pop Malaysia yang dikenal sebagai deli.

Ellya mengembangkan bakat musiknya dengan meniru genre tersebut, yang memungkinkan dirinya membuat nama untuk dirinya sendiri dengan bernyanyi di pesta pernikahan. Dia kemudian bergabung dengan grup musik lokal.

Nama Ellya Khadam menjadi terkenal sebagai penyanyi di Orkestra Melayu Kelana Ria selama tahun 1950-an, sebuah grup musik yang mendapat banyak inspirasi dari budaya dan musik India.

Karier Khadam mencapai puncaknya dengan merilis lagu hitnya tahun 1956 " Boneka India " (Boneka dari India) yang sekarang dianggap sebagai standar genre dangdut.

Dia mengungkapkan cintanya pada adat India tidak hanya dengan menggunakan ritme tabla India dalam lagu-lagunya, tetapi juga dengan mengenakan sari tradisional India dan mengenakan sindoor di dahinya

Selain hasil musiknya, yang mempopulerkan dangdut dan menginspirasi generasi muda untuk membawa genre ini ke tingkat yang lebih tinggi, Khadam membintangi lusinan film hingga akhir 1970-an.

Dangdut bisa menampilkan budaya bangsa dalam skala global sebagai salah satu gaya musik paling populer di Indonesia. Bahkan diawal tahun ini telah mengukir debut bersejarah di atas panggung di Times Square New York.

Sebab dirinya tumbuh dengan mendengarkan radio sebagai sumber hiburan dan berita. Kala itu keluarganya tidak memiliki TV sampai dirinya berusia 9 tahun. Dan lagu-lagu Ellya pasti terdengar berulang-ulang karena dia sangat populer, terutama "Boneka Cantik Dari India".

"Jadi sekarang, mengerjakan Doodle ini dan mendengarkan lagi lagu-lagunya, memunculkan semua kenangan masa kecil saya," kata Fatchurofi.

Dalam pembuatan doodle ini, Fatchurofi terinspirasi dari identitas panggung Ellya.

Dalam pembuatan doodle ini, Fatchurofi terinspirasi dari identitas panggung Ellya.

"Sari merah mudanya menyebar luas, objek yang mendasari kariernya, dari musik (rekaman) hingga akting (peran film). Rebana, tabla, dan serunai-alat musik dari Orkes Melayu, genre yang mempopulerkannya. Dan ada petunjuk visual dan warna yang kuat dari India untuk mewakili sumber utama inspirasi dan identitas panggungnya," jelas pria asal Semarang itu.

Fatchurofi berharap lewat doodle, netizen dapat mencontoh semangat juang Ellya Khadam dalam berkarya.

"Jadilah produktif. Karya-karya besar hidup selamanya. Inspirasi datang dari mana saja," ujarnya.

Berikut adalah album Ellya Khadam pada era 70-an

Ellya Khadam

Abang Sayang

2

Elya Khadam

Akele Akele

3

Ellya Khadam

Api Cinta

4

Ellya Khadam

Bang Yahya

5

Ellya Khadam

Beban Asmara

6

Ellya Khadam

Bebaskan Aku

7

Ellya Khadam

Bintang Dan Sutradar

 

KOMENTAR