Prof Dr. Mahfud MD: Isu BTP Menggantikan Calon Wakil Presiden Maruf Amin Hoaks Belaka

Hila Bame

Friday, 22-02-2019 | 09:53 am

MDN
Prof Mahfud MD Ketua Suluh Kebangsaan (kanan) Abdullah Azwar Anas bupati Banyuwangi (kiri) foto Inakoran/inakoTV

 Surabaya Inako

"Saya sampaikan kepada masyarakat luas terkait beredarnya berita di media sosial bahwa BTP atau Ahok akan menggantikan Prof Dr. Maruf Amin sebagai calon Wakil Presiden mendampingi Joko Widodo periode 2019-2024, adalah hoax belaka atau berita bohong", tegas mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Prof Dr. Mahfud MD  di Stasiun KA Gubeng Surabaya, Jawa Timur Kamis (21/2/2019).

"Yang terjadi saat ini di masyarakat timbul keresahan bahwa Ahok atau BTP akan tampil sebagai wakil presiden yang sesungguhnya, lanjut Prof Mahfud, hal itu itu tidak akan terjadi, oleh karena perundang-undangan kita tidak menghendaki hal itu terjadi dan ada sangsinya jika itu dipaksakan. Selanjutnya tambah mantan menteri Pertahanan itu, BTP atau Ahok mantan narapidana yang juga mengganjal dirinya menjadi calon wakil presiden Jokowi periode 2019-2014, tegas Ketua Suluh Kebangsaan itu, di sela-sela Jelajah Kebangsaan melalui Kereta Api dari stasiun Merak Banten, dan berakhir di stasiun Banyuwangi Jawa Timur pada Jumat (22/2/2019). 

 


Para penari Gandrung dari Kabupaten Banyuwangi dalam finish Jelajah Kebangsaan yang berawal di Merak Banten dan berakhir di Banyuwangi Jawa Timur (22/2/2019) foto inakoran.com/inakoTV
 

Kegiatan Jelajah Kebangsaan, yang dimulai dari Stasiun Kereta Api Merak, Banten dan berakhir di Stasiun Banyuwangi, Jawa Timur, yang digagas Gerakan Suluh Kebangsaan di bawah pimpinan Prof Mahfud MD, mendapat dukungan penuh dari PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Dengan menggunakan kereta khusus, rombongan Jelajah Kebangsaan akan singgah di setiap sejumlah stasiun yakni Stasiun Gambir, Stasiun Cirebon, Stasiun Purwokerto, Stasiun Yogyakarta, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Jombang, Stasiun Surabaya Gubeng dan berakhir di Stasiun Banyuwangi, dari 18 - 22 Februari 2019.

Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Prof Mahfud MD mengatakan, kegiatan Jelajah Kebangsaan bertujuan mengajak masyarakat yang dijumpai di setiap stasiun untuk merawat tenunan kebhinekaan yang terancam rusak oleh sekelompok anak bangsa yang tidak nyaman dengan kemajemukan bangsa ini.

Sementara itu, Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan, pihaknya mendukung penuh gerakan Jelajah Kebangsaan yang digagas para tokoh nasional yang hadir dalam kereta api khusus yang akan menempuh jarak 1.341 km dari stasiun paling barat di Pulau Jawa hingga stasiun yang berada di paling timur Pulau Jawa selama lima hari perjalanan.

"KAI senantiasa mendukung kegiatan yang positif dalam rangka memupuk rasa berkebangsaan Indonesia bagi masyarakat di berbagai kota di Indonesia melalui pendekatan yang ringan namun kreatif dan membumi," kata Edi di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Senin 18 Februari 2019.

Edi yakin, Gerakan Jelajah Kebangsaan dapat menguatkan dan menyebarluaskan semangat positif kebangsaan Indonesia melalui jalur kereta api.

Merespon dukungan tersebut, Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD mengapresiasi kerja sama kegiatan ini. Dia juga memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas kemajuan KAI yang luar biasa dalam memberikan layanan publik, transportasi massal untuk masyarakat.

"Saya berharap kerja sama KAI dengan Gerakan Suluh Kebangsaan bisa berlanjut terus dalam kegiatan lain demi cita-cita bersama dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

 

 

KOMENTAR