Saatnya Mengkaji Efisiensi Proyek Infrastruktur
JAKARTA, INAKORAN
Kepala Pusat Makro Ekonomi dan Keuangan Indef/Ekonom Rizal Taufiqurrahman mengatakan, Ibukota Negara Baru Nusantara (IKN) tidak akan memberikan multiplier efek dalam mendorong perekonomian Indonesia.
“Kalau bicara PSN (Proyek Strategis Nasional) kan multiplier effect terhadap ekonomi, IKN kan bukan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi in direct, untuk percepatan ekonomi tetapi bagaimana IKN ini bisa menjadi backbone administrasi dan tata kelola negara.” sebut Rizal saat berbincang hari ini (7/9).
Sebelumnya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, bahwa Presiden Joko Widodo meminta IKN masuk dalam PSN.
Anggaran untuk pembangunan IKN diperkirakan sebesar 446 T. Dana ini sangat besar, apalagi di tengah kondisi perekonomian baik global maupun nasional. “ Saya memandang, IKN akan jadi PSN, atau tidak, dalam jangka pendek apalagi ,menengah tidak akan memberikan akselerasi terhadap pertumbuhan ekonomi kita yang sedang diperjuangkan. “ tambah Rizal.
Kemudian, pemerintah juga perlu mempertimbangkan proyek-proyek infrastruktur yang ada. Misalnya, apakah pembangunan jalan tol trans yang sudah ada, membawa dampak bagi masyarakat sekitar dan mendorong pertumbuhan ekonomi. ”Pemerintah, seyogyanya infrastruktur tentang kondisi ini mestinya hold dulu, infrastruktur dan evaluasi dampak dan efektivitas dampak dan kebijakan ini,” kata Rizal.
Dia mencontohkan, dengan kondisi sekarang, harga BBM naik, kemudian harga tol trans yang baru umumnya mahal, sehingga perusahaan angkutan barang lebih memilih opsi yang lebih ekonomis. “ Ini akan menjadi dilematis bagi para pengusaha logistik, angkutan darat yang menggunakan fasilitas tol, terutama untuk komoditas strategis, komoditas pangan yang mempengaruhi volatile harga,” tandas Rizal. (end)
TAG#PSN, #PROYEK STRATEGIS NASIONAL, #IKN, #IBUKOTA NEGARA BARU, #AIRLANGGA, #GOLKAR, #KIB, #MONOARFA, #SUHARSO
188735945
KOMENTAR