Susy Susanti: Apresiasi Pebulutangkis Asian Games 2018

Thursday, 30-08-2018 | 17:25 pm

MDN
Pemain tunggal putra Indonesia Jonatan Christie, memberi hormat kepada bendera Merah Putih setelah mengalahkan pemain Chinese Taipei Chou Tien Chen, pada laga final tunggal putra bulu tangkis Asian Games 2018 di Istora Senayan Jakarta, Selasa (28/8)

Jakarta, Inako

Target RI pada pesta olah raga Asian Games 2018 menjadi sepuluh besar mendekati kenyataan. Setidaknya, tiga hari menjelang berakhirnya Asian games 2108, para pahlawan Asian Games menempatkan RI pada posisi empat besar dalam perolehan medali. 

Selain cabang atletik yang meraih medali emas, dari cabang olah raga bulu tangkis menyumbang dua medali emas Jonatan Christie dan pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti memberikan apresiasi atas perjuangan para pebulutangkis Indonesia sepanjang gelaran Asian Games 2018. Target satu medali emas berhasil dipenuhi, bahkan dilewati dengan raihan dua emas yang datang dari Jonatan Christie dan pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.

Capaian ini lebih baik dari Asian Games Incheon 2014 dengan raihan empat medali yang terdiri dari dua emas, satu perak dan satu perunggu.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti (ist)

 

"Hasil ini melebihi target emas, di ganda putra pun melebihi target. Buat saya, di ganda putra tidak ada yang juara satu juara dua. Mereka berempat lah juaranya. Walaupun sesama pemain Indonesia tapi daya juang dan semangatnya luar biasa," kata Susy Susanti, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI seperti dikutip dalam situs resmi PBSI, Rabu (29/8/2018).

Susy juga mengapresiasi penampilan pemain dari sektor lain seperti tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung yang tampil cukup baik di nomor beregu. Gregoria mengalahkan pemain-pemain top seperti Akane Yamaguchi (Jepang) dan Sung Ji Hyun (Korea).

"Semua sektor cukup baik, mereka bisa menampilkan permainan terbaik mereka. Meskipun secara prestasi belum bisa kasih medali, khususnya Gregoria, namun dia bisa mengalahkan unggulan. Untuk tunggal putra, sebetulnya belum ada target juara, justru di ganda putra dan ganda campuran," terang  Susy.

"Ganda campuran justru meleset, karena Owi/Butet harus mengakui pasangan China (Zheng Siwei/Huang Yaqiong). Kalau ganda putri memang sudah diprediksi dapat perunggu," tambahnya.

Susy mengatakan bahwa para pemain putra Indonesia bisa menguasai di Asian Games 2018. Ia pun berharap semua sektor mengalami kemajuan seperti tunggal putra dan ganda putra.

"Pertandingan puncaknya nanti ada di Olimpiade Tokyo 2020. Itu adalah puncak dari prestasi seorang atlet, tentu ada seleksi dan dipersiapkan dari sekarang," ujar Susy.

KOMENTAR