Testimoni Anak Setelah Vaksinasi di Jelang Hari Anak Nasional

Hila Bame

Tuesday, 27-07-2021 | 21:25 pm

MDN
Akhidatul Faiz (15 th) dan Syifa Syafiqoh Ulayya Sigit (14 tahun) setelah testimoni berfoto di Booth panitia Vaksinasi Kanisius pada Hari Anak Nasional

 

JAKARTA, INAKORAN

Sejumlah organisasi anak mengadakan Vaksinasi Anak dalam rangka menuju Hari Anak Nasional 23 Juli 2021 dengan tema Anak Terlindungi – Indonesia Maju, Anak Peduli Di Masa Pandemi.

Irland Suud sebagai penyelengara Vaksinasi Kanisius yang mengundang organisasi anak menyampaikan sudah 5000 anak di vaksinasi. Namun bedanya beberapa anak panti yang hadir (18/7) hari ini tidak memiliki NIK. Namun kami akan mengupayakan anak anak tetap di vaksin. Baginya persyaratan administratif vaksin memang dibutuhkan. Tetapi saya yakin pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan lebih mengutamakan tercapainya segera Herd Immunity.


BACA:  

KPPPA dan KPAI Dorong Anak Tanpa NIK Tetap Di Vaksin


Beberapa anak menyampaikan testimoninya setelah di Vaksin. Syifa Syafiqoh Ulayya Sigit (14 tahun) dari Panti Muhammadiyah Tanah Abang bercerita pengalamannya di vaksin, “selama divaksin saya merasakan agak sakit dan pegal, tetapi rasa sakitnya seperti biasa saja. Saya berharap setelah menceritakan di vaksin tadi, teman teman yang lain tidak ragu lagi untuk vaksin.” 

Akhidatul Faiz (15 th) dari Panti Muhammadiyah Depok menceritakan “Pertama di beri tahu grup WA, dan baru bangun tidur, tiba tiba buka grup wa, ada pemberitahuan buat vaksin. Saya sempat kaget, karena kan katanya banyak yang bilang vaksin itu apa apa gitu. Pertama tama takut, Ya udah saya coba memberanikan diri. Pas akan di vaksin, kira saya bakalan sakit, ternyata tidak, sama seperti vaksin disekolah. Sekarang rasanya ngantuk dan tangan pegel.”

Harapan Hari Anak Nasional dari Faiz, “Karena berhubung hari anak, semoga anak anak Indonesia selalu tetap sehat dan semangat menuntut ilmu, apapun rintangannya. Dan semoga dengan program vaksin ini, anak diluar sana bisa terbebas dari virus yang beredar saat ini, dan virus yang tersebar di mana mana cepat reda atau hilang”

Begitupun Muhammad Dafa Ab-Barori (12 tahun) dari Panti Asuhan Al-Kamila ketika ditanya setelah vaksin menjawab singkat “senang dan tidak merasa sakit”.

Muhammad Faisal (13 tahun) dari Panti Asuhan Al Kamila, saat duduk mau disuntik ditanya langsung, berani memang divaksin? Ia langsung jawab “berani aja jawabnya”.  Saat jarum suntik masuk dan di suntikkan, langsung ditanya sakit nggak?, “enggak”, rasanya gimana? “semut doang”, semut besar atau kecil, “semut kecil, mantabz”, katanya. Kami pun tertawa melihat kepolosan dan kelugasannya. Sambil memberi selamat kepada Faisal yang telah vaksin.

Semua anak ketika ditanya apa kegiatan yang dirindukan selama pandemi, semua menjawab kompak “sekolah”.

Gerak bersama vaksinasi anak berlangsung atas inisiasi bersama Yayasan Alumni Kanisius Menteng 64 (AM64), Eka Tjipta Foundation, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Majelis Pelayanan Sosial PP Muhammadiyah (MPS PPM), Forum Nasional Panti LKSA PSAA, DMC Dompet Dhuafa, , Aktifis Anak dan Disabilitas, Jaringan Kerja Lembaga Pelayanan Kristen (JKLPK) dan ELSAFAN.

 

KOMENTAR