Untuk Menghemat Pengeluaran, FFA Rumahkan 70 Persen Stafnya

Binsar

Friday, 27-03-2020 | 17:52 pm

MDN
Ketua Esekutif FFA James Johnson [ist]

Jakarta, Inako

Menjaga keseimbangan cashflow menjadi maslaah utama setiap klub sepab bola di semua negara, akibat pande virus corona yang melanda dunia saat ini.

Masalah itu juga menimpah Federasi Sepak Bola Asutralia (Federation Football Australia/FFA).

Otoritas FFA harus memutar otak mencai cara terbaik agar roda organisasi tetap berjalan di bawah pandemic virus corona.

Saah satu hal yang menjadi fokus utama adalah menjaga keseimbangan cashflow agar organisasi tetap berjalan.

Terkait hal itu, FFA, kaabrnya telah mengambil sebuah keputusan yang tergolong berani yakni merumahkan 70 persen stafnya.

Hal itu tentu berat, tetaoi harus dilakukan lembaga itu, sebab jika tidak organisasi sepak bola negeri Kanguru itu bisa kolaps karena ketidakseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran organisasi.

Dilanasir dari Reuters, Jumat (27/3) Ketua Esekutif FFA James Johnson menegaskan bahwa keputusan yang mereka ambil pasti sangat sulit dan tidak disenangi banyak orang. Namun, hal itu diambil degan tujuan untuk menstabilkan keuangan organisasi agar dapat terus menyelenggarakan pertandingan di masa yang akan datang.

"Ini merupakan keputusan yang sangat sulit untuk diambil, namun penting untuk menstabilkan organisasi agar dapat terus menyelenggarakan pertandingan, meski lanskapnya berbeda," kata James.

Hampir semua industri sepak bola di seluruh dunia, kata James, mengalami dampak pandemi COVID-19.

Karena itu, FFA pun akhirnya memutuskan untuk menghentikan Liga Australia pada Selasa (24/3), menyusul himbauan untuk tidak melakukan perjalanan dan menjaga jarak.

Pertandingan-pertandingan tim nasional Australia juga telah ditangguhkan, demikian pula kompetisi sepak bola di level akar rumput dan komunitas.

Data terabtu mencatat, jumlah kasus COVID-19 di Australia telah mendekati 3.000 kasus dari awalnya 100 kasus pada awal Maret. Terdapat 13 korban jiwa akibat COVID-19 di Australia.

KOMENTAR