Warga Bukittinggi Tolak Kunjungan Wisatawan Asal China

Binsar

Monday, 27-01-2020 | 11:32 am

MDN
Puluhan warga Kota Bukittinggi, menggelar aksi penolakan kunjungan wisatawan asal china dengan cara memblokir pintu keluar hotel dimana tempat para wisatawan tersebut menginap [ist]

Bukittinggi, Inako

Ketakutan terhadap virus corona mulai berdampak ke sektor pariwisata. Contohnya, diperlihatkan oleh sekelompok warga di Bukittinggi Sumatera Barat. Puluhan warga yang menamakan diri warga Kota Bukittinggi, menggelar aksi penolakan kunjungan wisatawan asal china ke daerah itu.

Massa mendatangi sebuah hotel yang diketahui sebagai tempat menginapnya sejumlah wisatawan asal China.

Mereka memblokir pintu keluar hotel dimana tempat para wisatawan tersebut menginap sambil membentangkan spanduk bertuliskan penolakan sebagai bentuk mewaspadai penyebaran virus corona.

 

Tidak berhenti di situ, massa juga mendatangi objek wisata kawasan taman jam gadang, karena mereka mendengar rombongan wisatawan itu akan berkunjung ke sana.

Dalam aksi ini warga mengaku telah berkoordinasi dengan pihak keamanan agar kegiatan wisata malam dibatalkan sehingga para wisatawan tidak diperbolehkan keluar hotel.

“Kita khawatir virus tersebut menyebar di daerah kita ini, jadi tadi diambil sebuah keputusan bahwa mereka tidak boleh keluar dari hotel. Mereka tidak boleh beraktifitas di luar hotel apapaun namanya, mau ke Jam Gadang, ke Ngarai, kita tidak ijinkan dan itu sudah diketahui oleh pihak keamanan. Seandainya mereka memaksakan diri keluar maka jangan salahkan massa aksi nanti, besok pagi kan mereka akan meninggalkan Bukittinggi,” kata Humas GNPF-Ulama Bukittinggi, Sutan Mangkuto dalam aksinya, Senin (27/1/2020).

Sebelumnya diberitakan, pada Minggu (26/1) dilaporkan sebanyak 155 warga negara asing asal China datang ke Indonesia untuk berwisata disaat negri tirai bambu tersebut terjangkit virus corona.

Menurut peserta aksi, di berbagai negara banyak yang menolak kedatangan turis China. Warga khawatir turis China ini membawa virus corona yang meski sudah dinyatakan aman saat dilakukan pemeriksaan, namun tidak menjamin para turis China bersih dari corona.

 

KOMENTAR