32 Kamar Mewah di Lapas Sukamiskin Digempur Rata Tanah, Dibangun Swadana oleh Napi

Hila Bame

Wednesday, 25-07-2018 | 15:38 pm

MDN
Armada truk yang mengangkut puing-puing saung atau kamar yang dibongkar saat keluar dari Lapas Klas 1A Sukamiskin Bandung, Jawa Barat, Selasa (24/7/2018).

Jakarta, Inako

Ya sahabat inako Lapas Sukamiskin semacam tetirah, lama persinggahan yang tidak biasa, barang  seminggu atau sebulan. Para peziarah ada yang menetap satu-dua tahun hingga belasan tahun, sampai ngunduh mantu segala.

Segala-galanya lama, meskipun segala kamar atau saung dibangun dari kantong pribadi para peziarah. Semewah-mewahnya saung dibangun, ganti pejabat ganti gempur itu kamar. Memang tidak dijelaskan adakah kamar intim yang dibangun? Belum terkonfirmasi, tampaknya.

Kamar mewah, sering diistilahkan saung mewah, di lembaga pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin Bandung telah digempur rata tanah atau dibongkar total Selasa malam (24/7/2018). Tidak tanggung-tanggung, 32 saung mewah di lapas tersebut dibongkar total.

Dodot Adi Koeswanto, Pelaksana Tugas Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Barat, mengatakan berdasarkan temuan, saung tersebut dibangun sendiri oleh napi penghuni sel Lapas Sukamiskin.

"Yang membuat saung ini adalah warga binaan sendiri atas dana mereka sendiri. Besok akan dibangun saung yang dibikin negara, menjadi fasilitas umum yang ada di dalam lapas," katanya di Bandung Rabu dini hari (25/7/2018).

Kini, saung mewah itu telah dibongkar total, armada truk dikerahkan untuk memboyong bongkaran saung. Hingga Selasa malam (24/7/2018), truk tersebut berpuluh-puluh kali bolak-balik mengangkut  bongkaran, mengekor-ular seantero kota.

"Hal yang dilakukan adalah pembongkaran terhadap saung-saung yang memang tidak sesuai dengan peruntukannya. Ini dilakukan agar apa yang menjadi anggapan publik bahwa ada keistimewaan di dalam lapas ini hilang," lanjut Dodot.
Puluhan petugas gabungan dari lapas dan rutan di Jawa Barat membongkar saung-saung mewah yang ada di Sukamiskin sejak pukul 17.00 WIB.

Pembongkaran berlangsung hingga tengah malam. Bahkan, mobil pikap telah puluhan kali keluar masuk lapas, datang dan pergi hingga lenyap dari pandangan mata, membawa puing-puing saung yang telah dibongkar.

Dodot menuturkan saung tersebut biasa untuk menerima kunjungan keluarga. Rencananya, setelah dilakukan pembongkaran, pihak lapas akan membangun tempat kunjungan baru yang sesuai dengan prosedur.

"Seperti apa yang disampaikan Bu Dirjen, akan dibuatkan tempat yang representatif untuk kunjungan dan itu digunakan untuk semua, atau tidak untuk pribadi oleh warga binaan," katanya.

Ia menyebutkan total saung yang dibongkar berjumlah 32 unit. Saung-saung tersebut merupakan milik pribadi napi koruptor yang hanya bisa diakses oleh si pemilik saja.

Nantinya setelah saung baru telah dibangun, kunjungan keluarga akan seperti di lapas atau rutan lain, atau lokasinya diakses secara masal tidak secara pribadi.

 

Baca juga :


Pilpres 2019: Surat Dukungan Ahok untuk Jokowi 2 Periode

KOMENTAR