5 dari 19 Pasien Sudah Meninggal di Somalia

Jakarta, Inako
Lima dari 19 pasien sudah meninggal di Somalia, kata Mahad Hassan, nggota gugus tugas koronavirus pemerintah. Kami memasuki "minggu yang sangat, sangat menyakitkan ke depan.
" Kelima korban meninggal, membutuhkan intubasi dengan ventilator ketika dukungan oksigen yang tersedia gagal untuk memperbaiki kondisi mereka" ujar Hasan, demikian dilaporkan Washington Post, dilansir Inakoran.com Minggu (19/4/2020).
BACA JUGA: 2000 Ventilator di 41 Negara-negara Afrika Paling Rentan Kutu Corona, Ambyar ya...
Sistem perawatan kesehatan Somalia adalah salah satu yang termiskin di dunia. Yusuf memperkirakan hanya ada satu dokter untuk setiap 100.000 orang. Para dokter itu terkonsentrasi di ibukota, Mogadishu, tempat pemerintah menjalankan responsnya dari rumah sakit bobrok yang berasal dari era kolonial Italia.
BACA JUGA: Perangkat Keamanan Aplikasi Zoom Ternyata Tak Aman 100%
BACA JUGA:10 Negara Afrika Tidak Memiliki Ventilator Bagian dari Masalah Corona
Di luar kota, kelompok ekstremis al-Shabab mengendalikan banyak daerah pedesaan di negara itu, membuat akses hampir mustahil.
"Di tempat-tempat itu, kita hanya bisa menghubungi mereka melalui telepon untuk memberi tahu mereka bagaimana mempersiapkan diri untuk hidup bersama," kata Yusuf.
Meski dengan ventilator, tenaga kesehatan terlatih jarang ada.
Beberapa ventilator dan 200 tempat tidur ICU sedang dalam perjalanan, kata Yusuf, dan akan berada di Somalia dalam waktu dua minggu. Jack Ma, miliarder China dan pemilik raksasa e-commerce Alibaba, telah menyumbangkan 500 ventilator yang akan dibagi di antara negara-negara Afrika.
TAG#AFRIKA, #CORONA, #BERITA ASIA, #BERITA AFRIKA, #INAKORAN, #KORONA
198736292

KOMENTAR