5 Kebiasaan Ini Dinilai Menjadi Sebab Anda Tidak Bisa Mengendalikan Emosi

Inakoran.com
Manusia memiliki banyak kebiasaan dalam hidup, entah itu positif ataupun negatif. Kebiasaan yang baik, tentu akan membantu perkembangan hidup yang bersangkutan, sebaliknya, kebiasaan yang buruk dapat menghancurkan kehidupan seseorang, khususnya jika hal itu berlangsung dalam waktu lama.
Ada kebiasaan seseorang yang sepintas tidak berbahaya, tetapi jika dilakukan dalam jangka waktu lama, bisa berakibat buruk bagi peribadi bersangkutan.
Ada sejumlah kebiasaan hidup yang dalam jangka panjang akan memicu intabilitas emosi seseorang atau dapat mengganggu emosi seseorang. Kebiasaan tersebut dinilai bisa membuat seseorang tidak bisa mengendalikan emosinya.
1. Mengonsumsi terlalu banyak kafein
Kopi telah menjadi bagian penting dalam kehidupan banyak orang. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa kafein, pada kenyataannya, adalah obat, sehingga dapat menyebabkan kecanduan jika dikonsumsi jangka panjang.
Orang menggunakan kafein untuk meningkatkan energi di pagi hari, mengonsumsinya di sepanjang hari untuk mempertahankan ‘efek kafein,’ dan kemudian malah mengalami gangguan tidur, membuat mereka bangun dengan gelisah dan membutuhkan dorongan kafein untuk memulai hari kembali di keesokan harinya. Seiring berlanjutnya lingkaran setan ini, kafein juga memengaruhi tingkat stres.
2. Merokok
Bagi perokok, rokok dapat menjadi pereda stres yang baik. Bahkan, selama masa masalah emosional, seperti stres atau depresi, rokok hampir menjadi barang kebutuhan pokok bagi kebanyakan orang.
Menghentikan kebiasaan merokok dapat terasa benar-benar menyiksa. Bahkan berhenti merokok hampir sama sulitnya dengan berhenti menggunakan heroin. Sayangnya, kita semua tahu bahwa rokok bisa jadi sangat mahal, baik dalam masalah finansial ataupun kesehatan, dan karena merokok menimbulkan lebih banyak kerugian daripada manfaat, lebih layak untuk menyingkirkan rutinitas yang buruk ini.
3. Minum alkohol
Banyak orang menemukan bahwa segelas red wine bisa menjadi solusi yang baik untuk bersantai setelah penat bekerja, dan kebanyakan ilmuwan dan peneliti setuju jika anggur merah memberikan manfaat pada sistem kerja jantung.
Namun, minum dengan berlebihan dapat mencetuskan berbagai masalah serius, seperti stres dalam jangka panjang. Jika Anda memiliki kesulitan untuk membatasi konsumsi alkohol barang satu atau dua gelas saja, atau bahkan jika Anda menemukan bahwa hanya alkohol satu-satunya pelarian Anda, sebaiknya Anda mencari bentuk lain dari pelepas stres.
4. Belanja kompulsif
Meskipun membeli hadiah yang bagus untuk diri sendiri bisa menjadi ide bagus dan strategi psikologis perawatan diri yang efektif, belanja tanpa batasan untuk meredakan stres atau untuk membuat diri merasa lebih baik. Hanya saja dapat menyebabkan lebih banyak berdampak pada tekanan finansial dalam jangka panjang.
5. Makan emosional
Makan bisa membuat diri merasa lebih baik untuk sesaat, tetapi lapar emosional tidak dapat diisi dengan makanan. Diet yang buruk dapat memberikan tambahan stres dengan memicu ketidakseimbangan gula darah, yang membuat situasi yang menegangkan tampak lebih tidak terkontrol.
Anda akan sering merasa lebih buruk daripada sebelumnya karena kalori yang telah Anda konsumsi. Akibatnya, Anda berhenti belajar mencari cara yang lebih baik dan sehat untuk menangani emosi, kemudian Anda akan semakin kesulitan untuk mengontrol berat badan, dan Anda akan merasa tidak berdaya dan tanpa harapan baik dalam hal makanan dan emosi.
Singkatnya, untuk mengubah sejumlah kebiasaan buruk ini, Anda harus mengakui kerusakan yang telah terjadi dan menyadari bahwa terlepas dari asumsi Anda sebelumnya, kebiasaan tersebut tidak memiliki tujuan yang berguna untuk alasan apapun.
190215401

KOMENTAR