Rumah Sakit Gading Pluit Hadirkan Teknologi Mutakhir Penanganan Kanker

JAKARTA, INAKORAN.com - Deteksi dini yang cepat dan akurat menjadi kebutuhan mendesak di tengah meningkatnya kasus kanker di Indonesia. Hal ini menjadi semakin penting mengingat penanganan kanker belum sepenuhnya dikuasai.
Kecepatan deteksi tersebut sangat bergantung pada kemajuan teknologi, selain ditunjang oleh keahlian para tenaga medis dan ahli kanker yang menanganinya.
Sudah sewajarnya jika kehadiran teknologi pemindaian untuk mendeteksi kanker sejak dini—sebelum sel kanker menyebar ke seluruh tubuh—menjadi salah satu syarat penting dalam keberhasilan penanganan penyakit ini.
Karena itu, langkah Rumah Sakit Gading Pluit, Jakarta Utara, yang pada awal tahun 2025 menghadirkan PET/CT Digital Omni Legend, alat deteksi kanker berakurasi tinggi dan presisi, patut diapresiasi.
“Sebetulnya, sejak 2008 kami sudah menjadi pioneer dalam pengembangan dalat hybrid imaging PET/CT dan Cyclotron di Indonesia,” ujar dr Tjondro Setiawan Sp Rad, Kepala Instalasi Radiologi, sekaligus Konsultan Radionlogi Nuklir dan Pencitraan Molekuler RS Gading Pluit, di Jakarta, Kamis (17/4).
Baca juga: Kenali Gejala Kanker Usus yang Sering Menimpa Orang Berusia di Atas 65 Tahun
“Tetapi, kehadiran PT/CT Digital Omni Legend ini, memungkinkan deteksi lesi kecil dengan hasil lebih presisi, sehingga memungkinkan diagnosis lebih dini,” sambungnya.
Menurut Tjondro, dengan diagnosis lebih dini penanganan kanker bisa lebih efektif dan lebih punya peluang untuk menyelematkan pasien dari penderitaan akibat penyebaran kanker yang terlambat dideteksi.
“Teknologi terbaru ini mampu mendeteksi lesi metabolic berukuran 1,4 milimeter dan dilengkapai fitur Motion Correction berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk menjaga ketajaman gambar dan pasien tetap dalam kondisi normal,” tambahnya.
Baca juga: Konsumsi Apel Dapat Mengurangi Risiko Kanker, Ini Alasannya
PET/CT Digital ini, kata Tjondro, dikembangkan oleh GE Healthcare dan merupakan teknologi pencitraan hybrid generasi terbaru di Asia Tenggara.
“Didukung Cyclotron yang kami miliki, kami dapat memproduksi radionuklida secara mandiri, sehingga memungkinkan proses pencitraan dilakukan dengan fleksibel dan efisien,” ujarnya.
Menjawab pertanyaan apakah teknologi ini hanya khusus untuk penyakit kanker, Tjondro menyatakan, memang 80 persen alat ini digunakan untuk kasus onkologi (kanker).
Baca juga: Aksi Pemerintah Untuk Cegah Kematian Karena Kanker Serviks di Indonesia
“Sisanya bisa untuk mendeteksi beberapa penyakit seperti epilepsi, demensia, gangguan jantung, demama yang tidak diketahui penyebabnya, hingga perencanaan terapi radiasi,” katanya.
Tjondro menegaskan, hadirnya teknologi ini sekaligus menandai komitmen RS Gading Pluit untuk menjadi Pusat Layanan Kanker Terpadu.
Pasien bisa menjalani seluruh tata laksana penyakit kanker, mulai dari diagnostik, terapi, hingga evaluasi multidisiplin, dalam satu rumah sakit.
Baca juga: Seberapa Penting Vaksin Kanker Serviks Untuk Perempuan di Indonesia?
Data Global Cancer Observatory 2022 mencatat, pada tahun 2022 di Indonesia terdapat 408.661 kasus kanker baru dan 242.988 meninggal dunia.
“Sejak awal, semangat kami adalah agar masyarakat Indonesia tidak perlu lagi mencari layanan kanker ke luar negeri. Dengan PET/CT Digital yang sudah tersedia di sini, berarti kami bisa menangani penderita kanker secara menyeluruh,” tambah Ang Kok Bin, Presiden Direktur PT Gading Pluit Jasa Medika.
Kehadiran instalasi ini di RS Gading Pluit, sudah dirasakan salah seorang pasien, Intan Khasanah, warga Jakarta Selatan.
Baca juga: Kemenkes Akan Bagi Vaksin Kanker Serviks Gratis di Tahun 2028
“Setahu saya, kalau penyakit kanker, semakin cepat dideteksi, semakin cepat ditangani, dan peluang remisi juga lebih besar. Dalam menghadapi kanker, waktu adalah segalanya,” ujar Intan.
TAG#RS Gading Pluit, #PET/CT Digital Omni Legend, #kanker, #kasus kanker di indonesia
198744543

KOMENTAR