Aksi Pemerintah Untuk Cegah Kematian Karena Kanker Serviks di Indonesia

Junny Yanti

Tuesday, 30-04-2024 | 13:01 pm

MDN
Foto: Website Sekolah

JAKARTA, INAKORAN.COM

Kementerian Kesehatan RI mengungkapkan bahwa 70 persen perempuan yang terdiagnosis kanker serviks ternyata sudah memasuki stadium lanjut karena terlambat deteksi.

Hal ini menyebabkan 50 persen diantaranya meninggal dunia karena terlambat diobati.

Oleh karena itu, Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono menekankan pentingnya deteksi sedini mungkin untuk mencegah terjadinya kanker serviks.

BACA JUGA: Seberapa Penting Vaksin Kanker Serviks Untuk Perempuan di Indonesia?

“Kanker serviks merupakan kanker kedua yang paling umum terjadi pada perempuan di Indonesia. Salah satu penyebab kematian tertinggi untuk kanker wanita di Indonesia adalah kanker serviks,” ucap Prof. Dante.

Karena tingginya kasus kematian yang disebabkan oleh kanker serviks, pemerintah Indonesia melakukan berbagai aksi untuk mengatasi permasalahan ini.

Salah satunya adalah dengan vaksinasi HPV kepada anak-anak usia sekolah.

BACA JUGA: Kemenkes Akan Bagi Vaksin Kanker Serviks Gratis di Tahun 2028

Sosialiasi tentang pentingnya vaksinasi HPV untuk perempuan usia 21-26 tahun juga gencar dilakukan.

Hal ini karena pencegahan kanker serviks paling efektif dilakukan pada usia tersebut.

Kementerian Kesehatan juga mengumumkan akan melakukan vaksinasi gratis pada kelompok usia tersebut di tahun 2028.

KOMENTAR