8 Orang Tewas di AS Setelah Mengisap Rokok Vape

Jakarta, Inako
Penggunaan rokok elektrik atau Vape berdampak pada peningkatan kerusakan paru-paru pada sejumlah warga di Amerika Serikat. Hingga 17 September 2019 ada delapan orang warga AS tewas setelah menggunakan vape.
Hal ini diungkapkan oleh pejabat Departemen Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Missouri, AS. Pejabat itu mengatakan korban kedelapan adalah seorang laki-laki yang mengalami gejala pernapasan ringan kemudian memburuk seiring waktu.
"Dia mulai dengan sesak napas dan itu dengan cepat berkembang dan memburuk, berkembang menjadi apa yang disebut sindrom gangguan pernapasan akut atau acute respiratory distress syndrome (ARDS),” kata ahli paru pulmonologi Rumah Sakit St. Louis, dr Michael Plisco dikutip dari CNN.
Sebelumnya ada tujuh kematian akibat mengisap vape, dua korban di California, kemudian masing-masing satu korban di Kansas, Illinois, Indiana, Minnesota, dan Oregon. Pejabat The Center for Disease Control and Prevention (CDC) tidak yakin hanya tujuh orang yang tewas, karena ada kematian yang belum terlaporkan.
Data CDC per tanggal 17 September, Menyebutkan bahwa ada sekitar 530 kasus penyakit paru-paru terkait vape yang menyebar di seluruh negara bagian AS. Di antara kasus-kasus itu, 72 persen terjadi pada pria, 67 persen terjadi pada usia 18-34 tahun, 16 persen terjadi pada usia di bawah 18 tahun, dan 17 persen terjadi pada usia di atas 35 tahun.
TAG#Rokok, #Rokok Elektrik, #Vape, #Korban Tewas
198732504

KOMENTAR