Ahli: 70 Persen Pasien Gangguan Kesehatan Mental Berpikir Untuk Bunuh Diri Selama Pandemi

Binsar

Tuesday, 08-09-2020 | 17:54 pm

MDN
Ilustrasi

 

Jakarta, Inako

Penguncian selama berbulan-bulan untuk mencegah penyebaran COVID-19, telah berdampak buruk pada kesehatan mental banyak orang.

Berdasarkan penelitian, sebanyak 70 persen pasien dengan kesehatan mental berpikir untuk bunuh diri selama periode ini.

Mereka mengatakan dampaknya masih ada dan mungkin perlu beberapa bulan untuk menghentikan ide bunuh diri.

 

“Sebanyak 7 dari setiap 10 pasien sejak penguncian mengatakan mereka merasa ingin bunuh diri selama penguncian. Ada peningkatan yang jelas dan tajam dari waktu pra-penguncian ketika kami melihat pemikiran seperti itu pada 5 menjadi 7 orang dari setiap 10 pasien. Ini hampir 70 persen naik dari bulan Maret. Ada banyak alasan untuk kenaikan ini - para profesional yang bekerja kebanyakan mengeluhkan jam kerja yang tidak teratur, stres kerja yang dikombinasikan dengan kurangnya ruang pribadi karena pasangan bekerja dari rumah. Kebanyakan dari mereka tinggal di kota yang jauh dari orang tua dan keluarga, dan kurangnya pertemuan fisik dengan teman dan keluarga telah meningkatkan tingkat stres dan kecemasan,” kata Dr Shweta Sharma, Konsultan Psikolog Klinis, Rumah Sakit Columbia Asia, Gurugram.

 

Menurut Dr Sharma, sebagian besar pasien berusia antara 25 dan 40 tahun, dengan mayoritas kasus adalah ideasi aktif, dan lebih banyak pria daripada wanita yang melaporkan kecenderungan tersebut, yang menunjukkan meningkatnya tingkat kecemasan dan masalah kesehatan mental pada mereka. Sekitar setengah dari pasien tidak memiliki riwayat penyakit mental di masa lalu.

“Kami merawat pasien tersebut dengan obat-obatan, konseling, atau terapi bicara, seperti terapi perilaku kognitif (CBT). Selain itu, banyak dari pasien ini berhubungan secara teratur di luar periode interaksi formal seperti rapat atau telekonferensi. Mungkin perlu waktu beberapa bulan bagi orang-orang ini sebelum mereka dapat kembali ke kondisi mental yang sehat, ” tambah Dr Sharma.

 

Pikiran bunuh diri, juga dikenal sebagai ide bunuh diri, mengacu pada keadaan psikologis di mana orang tersebut berpikir tentang bunuh diri yang dapat berkisar dari rencana terperinci hingga pertimbangan sekilas. Namun, ide bunuh diri tidak termasuk tindakan bunuh diri. Ada dua jenis ide bunuh diri - pasif dan aktif. Sementara ide bunuh diri pasif mengacu pada keadaan ketika seseorang ingin dirinya mati, tetapi sebenarnya tidak memiliki rencana untuk bunuh diri sementara ide bunuh diri aktif lebih dari sekedar memikirkannya - mereka yang memiliki rencana ide bunuh diri aktif bagaimana melakukannya bersama dengan niat untuk bunuh diri.

sumber: timesnownews

 

KOMENTAR