Ahli Gizi Sebut Puasa Menjadi Momen Emas Untuk Detoksifikasi Dalam Tubuh

Binsar

Wednesday, 08-05-2019 | 08:41 am

MDN
Ahli gizi yang juga ketua Pergizi Pangan Indonesia, Prof Hardinsyah [ist]

Jakarta, Inako –

Ahli gizi yang juga ketua Pergizi Pangan Indonesia, Prof Hardinsyah mengatakan, puasa menjadi momen untuk detoksifikasi, yakni proses membuang racun-racun dari dalam tubuh.

"Puasa yang seharusnya dapat dijadikan momen emas untuk ibadah sambil detoks, mencegah dan menurunkan inflamasi (radang) don obesitas, bisa gagal karena makan berlebihan seIama bulan puasa," jelasnya. 

Menurutnya, tubuh manusia pada dasarnya membutuhkan waktu untuk membersihkan diri dari racun yang ada di tubuh selama 11 bulan terakhir. 

Bulan puasa menjadi momen emas untuk membersihkan diri dari racun yang telah menumpuk di tubuh.

Oleh karena itu, Prof Hardinsyah menyarankan agar masyarakat tidak berlebihan saat berpuasa sehingga tubuh akan menjadi lebih sehat dan juga hemat. 

"Seharusnya puasa dapat menjadikan penduduk Iebih sehat dan Iebih hemat atau tidak boros. Tapi faktanya, saat puasa bahan makanan naik, melonjak. Itu tandanya masyarakat puasanya tidak benar, kalo benar ya menjadi hemat," ungkapnya. 

Dalam konteks itu, manfaat puasa, lanjutnya, tak hanya dirasakan umat muslim saja, tetapi juga nonmuslim di berbagai negara.

Di negara Barat, tambahnya, ada istilah fasting diet atau diet puasa dan telah terbukti memberikan manfaat bagi tubuh dengan membuang racun di tubuh. Artinya, manfaat puasa tidak terbatas oleh agama.

"Di Eropa, Australia lagi tren fasting diet. Ada yang lakuinnya dua kali sehari, ada yang minum air aja. Puasa nggak liat agama apa aja. Banyak bukti sudah bahwa kita puasa hanya dengan mengurangi makan dan minum selama selama 13 jam, tubuh akan melakukan pembersihan tubuh, debu pun semua akan disedot," tandasnya.

KOMENTAR