Air Bendungan Logung Bisa Dimanfaatkan Tahun 2020

Binsar

Wednesday, 25-07-2018 | 15:06 pm

MDN
Bendungan Logung, Jateng [ist]

Kudus, Inako –

Air baku dari Bendungan Logung yang berada di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ditargetkan mulai digunakan pada tahun 2020.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kudus menargetkan air dari bendungan itu mulai disalurkan kepada pelanggan di sejumlah kecamatan di Kabupaten Kudus pada tahun 2020.

"Estimasi tersebut, berdasarkan dari selesainya pembangunan Bendungan Logung Kudus hingga proses pengisian airnya hingga elevasi tertentu yang membutuhkan waktu selama semusim penghujan," kata Direktur PDAM Kudus Ahmadi Syafa di Kudus, Rabu.

Ketika tahun ini pembangunan bendungan bisa selesai, kata dia, pihaknya masih menunggu pembangunan jaringan air baku dari bendungan, pengolahan serta penampungan air bersihnya.

Rencananya, lanjut dia, sejumlah sarana dan prasarana fisik tersebut akan dibantu Pemerintah Pusat.

Sementara PDAM Kudus, katanya, hanya menyediakan lahan yang nantinya akan dibangun sejumlah fasilitas pendukung untuk pengolahan air baku dari bendungan.

Pembangunan sarana air bersih tersebut, katanya, melibatkan dua Direktorat Jenderal dari kementerian yang sama, yakni Direktorat Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.

Informasinya, lanjut dia, pada tahun anggaran 2019 baru masuk rencana teknik dan prediksinya pembangunan dikerjakan tahun 2019.

PDAM Kudus sendiri, lanjut dia, selain harus menyiapkan lahan juga harus membangun jaringan tersier untuk distribusi ke rumah-rumah warga.

Kebutuhan anggaran untuk membangun jaringan tersier, katanya, berkisar Rp10 miliar hingga Rp15 miliar.

Mega proyek pembangunan Waduk Logung dengan kontrak tahun jamak tersebut dianggarkan oleh Pemerintah Pusat lewat APBN sebesar Rp558,9 miliar.

Waduk Logung membutuhkan lahan seluas 196 hektare, tersebar di Desa Tanjungrejo dan Honggosoco (Kecamatan Jekulo), Desa Kandangmas dan Rejosari (Kecamatan Dawe) serta lahan milik Perum Perhutani.

 

KOMENTAR