Akibat Krisis, 4 Juta Warga Venezuela Tinggalkan Negaranya

Binsar

Saturday, 08-06-2019 | 07:14 am

MDN
Diperkirakan sedikitnya 4 juta warga Venezuela meninggalkan negara hingga akhir 2019 akibat krisis [ist]

Jakarta, Inako –

Krisis berkepanjangan yang melanda Venezuelas mengakibat jutaan orang meninggalkan negara itu untuk mencari oenghidupan yang lebih baik dan nyaman.

Data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat sedikitnya empat juta warga negara itu memilih meninggalkan negaranya menyusul krisis ekonomi dan kemanusiaan yang melanda negara itu dalam empat tahun terakhir. PBB menyebut, sekitar 700.000 di antaranya meninggalkan Venezuela sejak akhir 2015. 

Krisis ekonomi berkepanjangan telah membuat salah satu negara OPEC itu kekurangan makanan pokok dan obat-obatan. Sementara permusuhan politik telah mengarah kepada gelombang kekerasan yang fatal. 

Krisis telah semakin memuncak setelah Amerika Serikat memberlakukan berbagai sanksi yang turut menghantam industri perminyakan utama di negara itu. Hal ini dilakukan AS dalam usaha mereka menggulingkan Presiden Nicolas Maduro yang beraliran kiri dan sebaliknya mendukung pemimpin oposisi Juan Guaido. 

"Arus orang-orang yang meninggalkan Venezuela sangat mengejutkan," kata Badan Pengungsi PBB (UNHCR) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) dalam pernyataan bersama. 

Dalam perhitungan PBB sebelumnya, terdapat 3,7 juta orang yang sudah meninggalkan negara itu. Perhitungan baru ini semakin menunjukkan mengkhawatirkan. 

Hal ini juga menjadi tanda perlunya bantuan bagi negara-negara yang menampung para pengungsi. Negara-negara Amerika Latin seperti Kolumbia telah menampung 1,3 juta warga Venezuela, disusul Peru, Ekuador, Brazil dan Argentina. 

Sebanyak 3,2 juta atau satu dari tiga anak-anak di Venezuela memerlukan bantuan kemanusiaan, kata Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) dalam pernyataan terpisah pada Jumat. 

Sebab, tingkat kematian anak-anak balita Venezuela meningkat dua kali lipat. Sebelumnya pada 2010/2011, terdapat 14 per 1.000 kelahiran hidup. Kini angkanya menjadi 31 per 1.000 kelahiran hidup tahun 2017, kata juru bicara UNICEF Christophe Boulierac. 

Hingga kini, kondisi politik di Venezuela belum stabil. Belasan negara di seluruh dunia mendukung Guaido sebagai Presiden sementara negara itu. Mereka juga menganggap Maduro mencurangi Pemilu 2018 dan bersikap seperti ditaktor. 

Namun, Guaido tidak memiliki cukup dukungan untuk menyingkirkan Maduro. Sebab, Maduro masih memiliki dukungan dari petinggi militer dan menuduh musuh-musuhnya berkomplot dengan Washington untuk melakukan kudeta. Dukugan Trump terhadap Guaido ternyata tak cukup kuat. 

TAG#Krisis, #Venezuela, #Pengungsi

190215136

KOMENTAR