Anak TK : Eh itu setan!! Apakah itu Ajaran Wahabi dan Salafi?

Hila Bame

Wednesday, 31-03-2021 | 13:08 pm

MDN
Ketum PBNU KH Aqil Siraj

 

 

Jakarta, INAKORAN

 

"Eh itu setan"  sambil menunjuk ke arah patung Salib Yesus.  kata anak sekolah taman kanak-kanak saat dirinya memasuki rumah pamannya yang beragama Katolik di Jawa Tengah. Sang paman kaget luar biasa. Sang Paman kita namakan saja bernama Sunaryo, beragama Katolik. 

"Nanti kalau saya sudah besar saya bunuh semua kalian" lanjut anak TK tersebut. Sang paman makin kaget, mengapa anak TK itu lancar sekali mengeluarkan ancaman itu. Anak TK tersebut adalah anak kandung dari adik Sunaryo bernama Sugiman. 


 

BACA:  Kecam Peledakan Gereja di Makassar, Ketua Komite I DPD RI : Negara Harus Menghukum Berat Aktor Di Balik Pengeboman

             Polisi Dapatkan Baju FPI dari terduga Teroris Bekasi dan Condet

 


Sugiman menjadi mualaf karena pernikahan. Sugiman mengikuti agama yang dianut istrinya.  Ketika anaknya lahir, mereka masukkan anak mereka ke sekolah agama di dekat tempat tinggal mereka.

 

Kejadian ini mengharuskan Sunaryo memanggil Sugiman memberi kabar tentang pengetahuan agama anaknya yang dinilai Sunaryo, radikal.  Atas anjuran Sunaryo, Sugiman akhirnya mengeluarkan anaknya dari sekolah agama yang saat itu di ikuti putranya.


BACA:   

Kolaborasi Nasional Kunci Keberhasilan Diklat PIP

 


Selanjutnya putranya ia daftarkan ke sekolah agama,  katanya beraliran NU. Sugiman bercerita kini, anaknya telah lulus kuliah dan bekerja dan tidak mengancam lagi ketika melihat salib dirumah pamannya.

 

Belum lama ini  Ketum PBNU Said Aqil mencuatkan pemikiran bahwa pintu masuk terorisme adalah ajaran wahabi. Untuk menghabisi jaringan terorisme harus menghapus ajaran ekstrimisme. Dan pintu masuk ajaran ekstrimisme adalah ajaran wahabi, lanjut Kyai Said. 

 

"Ini artinya, kalau kita benar-benar sepakat, benar-benar kita satu barisan ingin menghabisi jaringan terorisme, benihnya dong yang harus dihadapi.

 

Benihnya, pintu masuknya yang harus kita habisi. Apa? Wahabi, ajaran Wahabi itu adalah pintu masuk terorisme," kata Said Aqil dalam webminar 'Mencegah Radikalisme dan Terorisme untuk Melahirkan Keharmonisan Sosial' yang disiarkan di YouTube TVNU Televisi Nahdlatul Ulama, Selasa (30/3/2021).

Said Aqil menegaskan ajaran Wahabi bukan terorisme, tetapi pintu masuk terorisme. Sebab, ajarannya dianggap ajaran ekstremisme.

 

"Ajaran Wahabi bukan terorisme, bukan, Wahabi bukan terorisme, tapi pintu masuk. Kalau udah Wahabi 'ini musyrik, ini bid'ah, ini sesat, ini nggak boleh, ini kafir, itu langsung satu langkah lagi, satu step lagi sudah halal darahnya boleh dibunuh'. Jadi benih pintu masuk terorisme adalah Wahabi dan Salafi. Wahabi dan salafi adalah ajaran ekstrem," ujarnya.

 

Kemudian, Said Aqil juga meminta agar ajaran agama di perguruan tinggi bagi jurusan selain agama Islam mengutamakan pembahasan terkait akidah, syariat, dan akhlak. Serta diperbanyak penjelasan terkait akhlakul karimah, misalnya menolong sesama, menghormati orang tua, membantu orang lagi susah, silaturahmi, menghormati tamu dan tetangga, menengok orang sakit, menengok orang sedang berduka karena kematian, tidak boleh dengki, tak boleh hasut, tidak boleh adu domba, hoax.

"Jadi, kalau pelajaran agama disampaikan di fakultas yang bukan (jurusan) agama kemudian terulang-ulang 'neraka, surga, kafir, sesat, musyrik, bid'ah, neraka surga'. Wah, radikal semua itu, itu bagian fakultas yang memperdalam akidah, yang memperdalam syariah," ujarnya.

"Kalau di fakultas umum cukup hanya mengenal hanya mengajak meyakini itu yang ditekankan adalah akhlakul karimah, menghindari radikalisme yang tumbuh di perguruan tinggi jurusan teknik atau yang bukan jurusan agama. Ini yang saya lihat kurikulum yang harus dijalankan di perkuliahan mata kuliah agama di perguruan tinggi yang bukan jurusan agama Islam," imbuhnya.

 

TAG#AQIL SIRAJ, #TEROR, #JAD, #TERORIS, #ISIS

198732166

KOMENTAR