Anggota Dewan di Aceh Tengah Minta Penambahan Dokter di Puskesmas

Binsar

Tuesday, 24-07-2018 | 07:29 am

MDN
Ilustrasi [ist]

Takengon, Inako –                            

Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Aceh Tengah, Edi Kurniawan mendesak Dinas Kesehatan di Kabupaten itu untuk segera menambah tenaga dokter di sejumlah Puskesmas yang tersebar di Aceh Tengah guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. 

Permintaan itu dipicu kematian seorang pasien di Puskesmas Kecamatan Jagong Jeget, yang diduga terjadi akibat keterlambatan penanganan medis karena ketiadaan dokter di Puskesmas itu.

"Kami sangat kecewa dengan kejadian kekosongan tenaga medis di Puskesmas Kecamatan Jagong Jeget baru-baru ini sampai menyebabkan seorang pasien meninggal dunia karena telat mendapatkan penanganan medis," katanya, di Takengon, Senin. 

Meski ia kasus itu dinilai sebagai sebuah kebetulan, namun peristiwa itu, menjadi alasan bagi dewan setempat untuk mendesak Dinas Kesehatan untuk segera melakukan penambahan tenaga medis, baik di Puskesmas Jagong maupun sejumlah Puskesmas lain, seperti Puskesmas Celala, Silih Nara dan Kute Panang. 

"Sudah sering dari sebelum ini kami sampaikan, di setiap pandangan umum, meminta dilakukannya penambahan tenaga dokter untuk Puskemas terpencil, tapi tidak terealisasi," ujarnya.

Edy mengaku, hari ini juga pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tengah, Sukri Maha dan kembali meminta agar penambahan dokter di Puskesmas yang kekurangan tenaga medis bisa segera dilakukan.

"Supaya jangan terulang lagi yang seperti ini (bayi meninggal karena terlambat ditangani medis)," kata Edi Kurniawan.

Menurutnya, dalam pertemuan dengan Kelapa Dinas Kesehatan yang berlangsung di ruang Komisi D DPRK setempat, sudah disepakati bahwa penambahan dokter akan direalisasikan dalam waktu dekat.

Sebelumnya, seorang bayi usia 12 hari meninggal dunia akibat terlambat mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Jagong, Kecamatan Jagong Jeget, pada Jumat dini hari lalu.

Puskesmas yang didatangi pihak keluarga bayi bernama Jihana Marwa tersebut tutup atau tanpa petugas medis yang berjaga disana, saat bayi Jihana harus segera membutuhkan penanganan medis pada Jumat dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tengah, Sukri Maha, juga membenarkan bahwa ada kelalaian petugas medis yang seharusnya standby di Puskesmas selama 24 jam.

Sukri Maha mengaku, dirinya sudah memanggil pihak Puskesmas guna meminta penjelasan terkait kekosongan petugas jaga di sana, hingga menyebabkan nyawa pasien tidak terselamatkan.
 

KOMENTAR