Anggota DPRD Matim: Saya Tidak Tahu  Siapa Nama Kontraktor Yang Mengerjakan Proyek TPT yang Rusak Parah itu

Timoteus Duang

Tuesday, 12-07-2022 | 11:32 am

MDN

 

BORONG, INAKORAN

Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Sipri Habur, dari Fraksi Partai Bulan Bintang (PBB) mengaku tidak mengetahui pasti kontraktor pelaksana terkait proyek usulannya berupa Tembok Penahan Tanah (TPT) yang kini terkesan mubasir di Desa Tango Molas, Kecamatan Lamba Leda Timur, Manggarai Timur, NTT.

 

"Bukan saya yang kerjakan proyek TPT itu. Sejauh ini saya juga tidak tahu siapa pemilik benderanya," jelas Sipri saat menggelar Konferensi Pers di Aula kantor DPRD Manggarai Timur, Selasa (05/07/2022).

Lebih lanjut Sipri Habur mengatakan, jumlah dana yang dialokasikan untuk proyek tersebut bukan Rp400 juta melainkan hanya Rp135 juta. Secara teknis, perancangan proyek tersebut berada di bawah tanggung jawab dinas terkait.

"Saya hanya mendorong anggaran untuk kepentingan rakyat, saya bukan pelaku. Sangat keliru ketika usulan rakyat tidak saya perjuangkan. Sampai detik ini saya pun tidak mengetahui kontraktor pemenang tender dan pekerjanya," ungkapnya.

Menurut Sipri, terkait berita yang sudah diterbit oleh beberapa media, dirinya merasa terpojokan.

 


Baca juga

Penyerahan SK Kelembagaan SMP 13 Ruteng Beo Rahong


 

Ia menambahkan, kalau tanya ke instansi terkait, bahwa yang dorong anggaran itu dirinya betul, karena itu adalah kewajiban DPRD untuk memperjuangkan kepentingan rakyat di dapilnya.

"Saya merasa difitnah dengan beberapa pemberitaan oleh sejumlah media, bahwa saya punya proyek pokir Tempat Penahan Tanah (TPT) di ruas jalan yang menghubungkan Mawe menuju Lawir tepatnya di Rewung Desa Tango Molas. Saya tegaskan itu tidak benar," kata Siprianus Habur.

Sipri juga meminta instansi terkait harus kembali pantau kondisi di lapangan untuk melihat TPT yang ambruk.

"Saya tidak mengetahui sisa anggaran untuk pemeliharaan itu berapa dari Rp.135 juta. Kalau sisa bisa ditangani dulu. Tapi jika tidak ada bisa saja di APBD perubahan kalau memungkinkan kita dorong," tegasnya.

 


Baca juga

Ini Dia Keunikan Penyelenggaraan Pala Dunia Qatar 2022


 

Seperti yang diberitakan sebelumnya, proyek pokir itu berupa pengerjaan Tembok Penahan Tanah (TPT) mendapat sorotan dari warga.

CM Warga Lamba Leda Timur, menuturkan, sekitar ratusan juta uang yang digelontorkan, diduga dikerjakan asal jadi, pasalnya, belum setahun proyek itu ambruk.

CM sampai-sampai ia mempertanyakan, pembangunan yang sejatinya untuk rakyat banyak itu menguntungkan siapa?

 

Penulis: Agustinus Ardi

 

KOMENTAR