Angka Kemiskinan Di Daerah Pedesaan Maluku Utara Cenderung Meningkat

Binsar

Thursday, 19-07-2018 | 11:17 am

MDN
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga akhir 2017 penduduk miskin Maluku Utara (Malut) masih terkumpul di pedesaan [ist]

Ternate, Inako – 

Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara (Malut) mencatat, angka kemiskinan di daerah pedesaan di Maluku Utara cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Data statistik Badan Pusat Statistik daerah itu menunjukan, presentase penduduk miskin di daerah pedesaan pada Maret 2018 meningkat menjadi 0,23 poin menjadi 7,78 persen dibanding keadaan pada September 2017 yang sebesar 7,55 persen.

Hal ini tentu menjadi ironi, mengingat secara umum, kemiskinan selalu dikaitkan dengan daerah perkotaan. Memang, di daerah perkotaan juga terjadi peningkatan angka kemiskinan.

“Presentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2018 sebesar 3,80 persen atau meningkat 0,10 poin dibanding keadaan pada September 2017 yang tercatat sebesar 3,70 persen,” kata Kepala BPS Malut, Misfaruddin di Ternate, Selasa.

Potret kemiskinan di daerah perkotaan Maluku Utara [ist]

 

Misfaruddin menjelaskan, untuk periode Maret 2012 hingga Maret 2018, presentase penduduk miskin di Malut memang cenderung berfluktuatif, tetapi trennya menurun.

Namun, jika dilihat perkembangan tingkat kemiskinan Malut pada periode September 2017 - Maret 2018, jumlah penduduk miskin mengalami peningkatan yaitu sekitar 3,2 ribu orang dari 78,28 ribu orang atau 6,44 persen menjadi 81,46 ribu orang atau 6,64 persen.

Presentase penduduk miskin terendah, kata Misfaruddin, terjadi pada September 2015 yaitu sebesar 6,22 persen. Penduduk miskin di Malut pada Maret 2012 mencapai 91,91 ribu orang, yang terdiri dari 7,57 orang di daerah perkotaan dan 84,35 ribu orang di daerah pedesaan, katanya.

KOMENTAR