Angka Kemiskinan Di Maluku Utara Meningkat

Binsar

Thursday, 17-01-2019 | 07:30 am

MDN
ILustrasi Kawasan Kumuh di Ternate [ist]

Ternate, inako –

Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara (Malut), bisa jadi membuat pemerintah daerah itu terkejut. Pasalnya, yang dilaparkan badan itu bukan sebuah prestasi, tetapi sebuah data yang memiluhkan, yakni kemiskinan.

BPS mencatat, angka kemiskinan di daerah ini pada September 2018 meningkat sebesar 81,93 ribu orang dan mencapai 6,62 persen dari total populasi penduduk.

Kepala BPS Malut, Misfarudin melalui siaran pers yang diterima Antara, di Ternate, Rabu, mengatakan, jumlah penduduk miskin di Malut pada september 2018 sebesar 81,93 ribu orang atau 6,62 persen, naik sekitar 0,5 ribu orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2018 yang sebesar 81,46 ribu orang atau 6,64 persen.

BPS Malut juga mengeluarkan data siswa miskin selama dua tahun terakhir yang turut mempengaruhi kenaikan angka penduduk miskin.

Data yang dirangkum oleh BPS pada Januari 2017 sampai Januari 2019, bahwa jumlah penduduk miskin di Malut semakin naik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Menurut Misfaruddin, presentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2018 sebesar 4,21 persen atau meningkat 0,41 poin dibandingkan dengan Maret 2018 yang tercatat sebesar 3,80 persen.

Sedangkan presentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada September 2018 menurun 0,20 poin menjadi 7,58 persen dibandingkan keadaan pada maret 2018 yang sebesar 7,78 persen.

Sementara garis kemiskinan pada september 2018 adalah sebesar Rp 425.281, atau naik sekitar Rp 13,015 atau 3,16 persen dibanding keadaan Maret 2018 yang sebesar Rp 412.266.

"Pada periode Maret 2018-September 2018, indeks kedalaman kemiskinan mengalami sedikit peningkatan dari 0,892 pada Maret 2018 menjadi 1,248 pada september 2018 dan untuk Indeks Keparahan Kemiskinan juga meningkat dari 0,192 pada Maret 2018 menjadi 0,388 pada September 2018," kata Misfaruddin.

 

KOMENTAR