AS, Inggris meningkatkan tekanan sanksi terhadap Rusia atas Ukraina

WASHINGTON, INAKORAN
Amerika Serikat dan Inggris pada Minggu (30 Januari) menandai sanksi ekonomi baru dan "menghancurkan" terhadap Rusia, ketika Washington dan sekutu NATO-nya meningkatkan upaya untuk mencegah invasi ke Ukraina.
Kekhawatiran akan invasi yang akan segera terjadi telah meningkat dalam beberapa hari terakhir, meskipun ada penolakan dari Moskow dan permintaan dari presiden Ukraina untuk menghindari menimbulkan "kepanikan" atas pembangunan militer besar-besaran Rusia di perbatasan.
Di tengah kesibukan kontak diplomatik, Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan proposal tentang masalah keamanan yang disajikan pekan lalu oleh AS dan NATO ke Rusia mungkin telah membangkitkan minat di Moskow.
"Kami telah mendengar beberapa tanda bahwa Rusia tertarik untuk terlibat dalam proposal itu," kata Nuland di CBS, termasuk kemungkinan pembicaraan baru minggu ini antara Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan mitranya dari Rusia, Sergei Lavrov.
BACA:
Inggris dan NATO Kerahkan Kapal Perang dan Pasukan ke Ukraina
Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat, sementara itu, mengambil sikap keras, dengan mengatakan sangat penting bahwa Amerika Serikat mengirim pesan yang kuat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa setiap agresi terhadap Ukraina akan datang dengan biaya yang sangat tinggi.
"Kami tidak dapat memiliki momen Munich lagi," kata Senator Bob Menendez di CNN. "Putin tidak akan berhenti dengan Ukraina."
Dia mengindikasikan beberapa hukuman dapat dikenakan atas tindakan yang telah diambil Rusia di Ukraina, termasuk serangan siber, tetapi "sanksi menghancurkan yang pada akhirnya akan menghancurkan Rusia" akan datang jika Moskow ingin menyerang.
Nuland mengatakan Gedung Putih bekerja sama dengan Senat , dan bahwa setiap tindakan sanksi akan "sangat selaras" dengan sanksi yang datang dari sekutu Eropa.
Putin "akan merasakannya secara akut, seperti halnya orang-orang Rusia", katanya.
Di London, Menteri Luar Negeri Liz Truss mengatakan Inggris akan mengungkap undang-undang sanksi minggu depan yang menargetkan "variasi yang lebih luas" dari target ekonomi Rusia.
"Tidak akan ada tempat untuk bersembunyi bagi oligarki Putin," kata Truss kepada Sky News.
Tetapi dia memperingatkan bahwa sekutu Eropa harus tetap bersatu dalam menghalangi Moskow, dan tidak menempatkan "masalah keuangan langsung" di atas pembelaan "kebebasan dan demokrasi".
Analis mengatakan serangkaian sanksi yang memukul bank dan lembaga keuangan Rusia tidak hanya akan memengaruhi kehidupan sehari-hari di seluruh Rusia tetapi juga dapat mengguncang ekonomi utama di Eropa dan di tempat lain.
Sumber: AFP
TAG#UKRAINA, #RUSIA, #AMERIKA SERIKAT, #NATO, #EROPA, #AUSTRALIA, #ASIA
190215293
KOMENTAR