Astra Infra Tarik Diri dari Proyek Tol Serpong-Balaraja

Sifi Masdi

Thursday, 27-06-2019 | 18:06 pm

MDN
Proyek Tol Serpong-Balaraja [ist]

Jakarta, Inako

CEO Toll Road Business Group Astra Infra Krist Ade Sudiono menyatakan, pihaknya telah keluar dari proyek Tol Serpong-Balaraja yang konsesinya dipegang PT Trans Bumi Serbaraja. Aksi korporasi ini pun disebut telah mendapat restu dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

"Untuk klarifikasi bersama, betul sementara ini kami telah keluar dari PT Trans Bumi Serbaraja. Aksi korporasi ini telah mendapat persetujuan dan akta jual beli sahamnya telah ditandatangani bulan April 2019 lalu," kata Krist kepada wartawan, Rabu (26/6/2019).

Seperti diketahui, Astra Infra berkongsi dengan PT Bumi Serpong Damai Tbk dan PT Transindo Karya Investama dalam membentuk PT Trans Bumi Serbaraja pada 2016 lalu. Adapun kepemilikan saham Astra Infra sebesar 25 persen. Jumlah kepemilikan saham yang sama juga dipegang PT Transindo Karya Investama.

Sedangkan BSD memegang saham mayoritas yaitu 50 persen. Aksi tersebut, kata Krist, dilakukan setelah pihaknya meninjau strategi bisnis dari waktu ke waktu untuk disesuaikan dengan perkembangan yang ada.

"Ada beberapa asumsi bisnis yang berubah di Trans Bumi Serbaraja, sehingga Astra Infra memutuskan sementara tidak melanjutkan proyek ini," tegasnya.

Saat ini, ia menambahkan, perseroan telah mereposisi strategi bisnis dengan terus menambah portofolio jalan tol. Pada bulan Mei 2019, perseroan telah mengakuisisi 44,5 persen saham PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (JSM), pemegang konsesi ruas Tol Surabaya-Mojokerto.

"Dengan akuisisi tol Surabaya-Mojokerto maka Astra Infra telah memiliki saham di enam BUJT dengan total panjang 350 kilometer," tuntas dia. 
 

 


 

KOMENTAR