Atasi Anjloknya Harga Di Pasaran, Pemprov Malut Diminta Beli Kopra Petani

Ternate, Inako –
Anjloknya harga kopra di pasaran membuat sebagian masyarakat Ternate Maluku Utara tidak bergairah mengolah komoditas kelapa mereka menjadi kopra. Untuk mengatasi hal itu, pemerintah daerah setemat diminta melakukan pembelian kopra petani dengan harga yang wajar guna mencegah terus meruginya para petani kelapa di daerah itu.
“Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) harus membeli kopra petani menyusul anjloknya harga komoditas itu saat ini,” kata Pengamat ekonomi dari Universitas Khairun (Ukhair) Ternate Muhtar Adam, di Ternate, Jumat (16/11/18).
Sekedar diketahui, harga kopra di pasaran Malut yang saat ini hanya Rp3.500/kg, bahkan pada tingkat petani di bawah Rp3.000/kg, Kondisi itu membuat banyak petani kelapa tidak mau lagi mengolah kopra karena rugi.
Menurut Muhgtar, kalau petani kelapa sudah tidak mau mengolah kopra itu jelas merupakan bertanda buruk karena petani pasti tidak lagi memiliki pendapatan untuk menutupi biaya hidup sehari-hari, termasuk biaya pendidikan anak-anaknya.
Oleh karena itu, kata Muhtar Adam, pemprov harus mengalokasikan anggaran untuk membeli kopra petani dengan harga minimal Rp5.500/kg, karena harga seperti itu sudah bisa memberi keuntungan kepada petani.
"Anggaran yang dibutuhkan untuk membeli kopra petani sekitar Rp17 miliar, yang sumbernya bisa diupayakan pemprov, misalnya memanfaatkan BUMD untuk mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan tertentu," katanya.
Ia mengatakan, kopra yang dibeli dari petani seharga Rp5.500/kg kemudian dijual ke luar daerah, misalnya di Jawa Timur yang harga kopra pada tingkat industri saat ini mencapai Rp7.900/kg.
Dengan harga seperti itu, kata Muhtar Adam, pemprov selain menolong petani kelapa dari anjloknya harga kopra, juga bisa memperoleh pendapatan asli daerah (PAD) dari selisih harga pembelian kopra petani dan penjualan kopra di Jawa Timur.
Ia mengharapkan, seluruh pemerintah kabupaten/kota di Malut ikut berperan bersama Pemprov Malut untuk menyediakan anggaran pembelian kopra petani mengingat ada 231.000 lebih petani di provinsi ini yang menggantungkan hidup dari hasil penjualan kopra.
Pemprov Malut dan instansi terkait lainnya juga harus mengupayakan agar petani kelapa tidak hanya memproduksi kopra, tetapi juga produk turunan lainnya dari kelapa seperti tempurung dan sabut karena kalau dimanfaatkan bisa memberi tambahan pendapatan para petani.
TAG#harga kopra, #Ternate, #Pemerintah, #harga kopra anjlok, #Petani kopra
198734055

KOMENTAR